Biru

biru ( ecife.wordpress.com )

Senja menyambutku. Dalam bingkai kamera ia berwarna ungu lebih ke biru. Bukan jingga seperti sedia kala.

Pohon-pohon beringin yang dulu tumbuh merimbun, masih berdiri kokoh di seberang jalan. Di hadapan,

hamparan bukit berselimut kabut kelabu ucapkan selamat datang. Ia sembunyikan puncak gunung Talang yang

biasa tersembul di sela mahkotanya. Pelan dan pasti hawa dingin merasuk mengecutkan pori. Kabut dingin

yang dikirim bebukitan mengerubungiku. Beberapa kali tarikan napas, udara dingin di paru-paru menyeruku

masuk rumah segera. Dengan kaki berat kukuak pintu. Kutinggalkan sejenak senja yang biru..

Malam sempurna datang. Angin mulai berputar-putar. Ia permainkan dedaunan. Ia belai atap rumah. Semakin

Baca lebih lanjut

Baling-baling Bambu View (Sebuah Sudut Pandang)

Baling-baling Bambu View (Cara Menentukan Sudut Pandang)

Baling-baling Bambu View
(Sebuah Sudut Pandang)

Baling-baling Bambu adalah istilah yang saya pakai guna melabeli “teori” yang saya temukan. Temukan? Hmm.. Untuk generasi manusia akhir seperti kita tentu saja hampir tak ada hal baru untuk ditemukan lagi.

Kecuali menemukan sesuatu dari hal yang sudah ada saja. Tepatnya, mungkin saya baru menyadarinya. Dan, begitupun halnya dengan teori Baling-baling Bambu ini. Bukan sesuatu yang wah bagi yang lain, namun sangat berarti bagi saya.

Sekitar delapan tahun yang lalu, ah saya lupa kapan persisnya. Yang jelas saat itu saya hobby sekali meringkuk di bawah selimut tebal. Sementara mata terus mengawasi pemandangan di luar jendela kaca. Kabut turun dari lereng bukit.

Lalu membuat kabur, samar-samar apa saja yang direnanginya. Biasanya, jika saya berdiri di luar rumah, saat berbicara atau bernapas panjang, akan keluar uap seperti asap dari mulut saya. Lalu resikonya, bernapas jadi sesuatu yang menyakitkan. Hidung mampet, oksigen tekor.

Mandi cukup satu atau sekali dua hari saja. Dan, hal semacam inilah yang saya nanti-nantikan tiap menginap di Sukarami-Solok sana, di pinggang bukit, jajaran bukit barisan yang berhawa amat dingin. Butuh keterampilan bernapas bagi warga pantai seperti saya agar tidak sesak.

Lalu? Lalu, penggemar Doraemon itu terhanyut dalam kantuk meski jarum jam terus Baca lebih lanjut