Tips untuk HNP, Nyeri leher dan Pundak

Pernah mengalami syaraf terjepit (HNP), nyeri leher, pundak, dan area punggung lainnya, guys? Menyiksa banget kan, ya. Selain harus nahan sakit, aktivitas juga jadi terganggu. Lantas apa yang kamu lakukan ketika serangan itu terjadi, guys?
Nah, saya ada pengalaman nih soal nyeri punggung ini. Juga beberapa langkah yang saya lakukan untuk mengatasinya.

Ceritanya sehabis salam ketika salat subuh, saya merasa ada yang aneh di Baca lebih lanjut

Indonesia Bebas Stunting dengan Gizi Seimbang

https://ecife.wordpress.com/2018/04/15/gizi/

Indonesia bebas sunting dengan gizi seimbang

Menkes menyebutkan 37,2 % atau 9 juta anak Indonesia mengalami stunting. Itu artinya, 4 dari 10 anak Indonesia mengalami stunting. Stunting sendiri adalah kondisi gagal tumbuh yang disebabkan oleh kurangnya nutrisi. Atau sering juga disebut kurang gizi kronis yang sudah berlangsung lama sejak janin dalam kandungan atau sejak 1000 hari pertama.

Gejala atau indikasi stunting baru bisa terlihat begitu anak berusia dua tahun. Cirinya, tinggi badan anak lebih pendek/kerdil dari rata-rata anak seusianya. Anak-anak stunting yang jadi harapan bangsa ini rentan lho terkena penyakit. Sebab daya tahan tubuh mereka lemah.

Baca lebih lanjut

Apa yang sebenarnya terjadi? (melawan asap)

vint.book

#Barangkali ini bisa jadi renungan kita semua atas bencana kabut asap yang hampir tiga bulan menyelimuti. Tulisan ini saya copas dari kitab Ibnu Qoyim tanpa merubah susunan kata dan maksudnya.

Siapa saja yang memiliki pengetahuan terhadap kondisi alam semesta dan dasar penciptaannya, pasti akan mengetahui bahwa semua bentuk kerusakan itu, baik yang terjadi di udara, pada makhluk hidup serta kondisi keluarganya, semua itu terjadi setelah selesai proses penciptaan tentunya dengan berbagai sebab yang mengakibatkan adanya kerusakan tersebut. Segala amal perbuatan umat manusia dan pelanggaran mereka terhadap ajaran para rasul seringkali mengakibatkan munculnya berbagai wabah, penyakit, terjadinya panceklik dan kekeringan serta hilangnya keberkahan di bumi, keberkahan buah dan tanaman, hilangnya kasiatnya, atau setidaknya berkurang banyaknya, di samping berbagai efek lain yang datang silih berganti.

Kalau pengetahuan kita tak bisa mencapai hal itu, cukup fahami saja firman Allah ini:
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia. Ar Rum 41

Baca lebih lanjut

PETUNJUK NABI DALAM MENGATASI KEBAKARAN (melawan asap)

kbkrn hutan

#mungkin bisa disampaikan kepada pahlawan-pahlawan pemadam api di lapangan yang sedang berjuang. Tulisan ini saya copas tanpa merubah susunan kata dan maksudnya.

Dalam sebuah riwayat Nabi saw bersabda,
Bila kalian melihat kebakaran, ucapkanlah takbir. Karena takbir bisa memadamkan api.

Karena kebakaran yang menjadi faktor penyebabnya adalah api, sementara api sendiri adalah materi dasar dari penciptaan setan, maka api mengandung unsur perusak atau total destruktif yang memang relevan dengan setan dan perbuatannya, untuk menolong dan memperlancar misi setan. Dengan demikian, api secara alami memang selalu membumbung dan memiliki karakter merusak. Kedua hal ini (membumbung dan merusak) artinya membumbung dari bumi dan merusak kehidupan di bumi. Keduanya adalah jalan hidup setan, provokasi yang didengung- dengungkan setan. Dengan kedua karakter itulah setan membinasakan umat manusia. Baik setan ataupun api, kedua-duanya selalu ingin di atas dan selalu ingin membuat kerusakan.

Namun ke-Mahaperkasaan Allah akan membungkam dan meredam seluruh sepak terjang setan tersebut.

Baca lebih lanjut

Jahe Melawan Asap

Jahe Melawan Asap

orangutan asap

Berbulan bulan sudah kabut asap mengepung Sumatra dan Kalimantan. Bagai hidup di negri awan, di mana- mana terlihat berkabut. Ia bahkan sudah merembes ke negri tetangga. Kesehatan dipertaruhkan, kesabaran diuji, emosi dibolak balik. Lupakan soal menghakimi siapa yang bersalah, siapa yang mesti bertanggung jawab. Beri kesempatan kepada yang berwenang untuk mengatasi. Fahami saja, semua memang diizinkan untuk terjadi. Mari kita berfokus pada solusi.

jahe

Telah bertumbangan korban- korban, yang kebanyakan adalah anak- anak dan mereka yang lemah pertahanan tubuhnya. Semoga ketabahan, yang komposisinya adalah sabar dan rasa syukur, selalu menjadi harta terbaik milik kita. Mari menjaga diri dan keluarga dengan Jahe. Mari melawan kabut asap dengan Jahe.

Baca lebih lanjut

Anchor (alam) otomatis

Anchor (alam) otomatis

Ini lebih ke, “Any stymulus that is associated into a specific response.”

Istilah anchoring tentu tak asing bagi pegiat alam bawah sadar. Ia adalah sebentuk usaha pengendalian, jangkar, yang melajukan atau menghentikan sesuatu. Banyak hal yang bisa dijadikan anchor. Dengan menjentikkan jari misalnya, bertepuk, meninjukan kepal ke udara, dan sebagainya. Dengan anchoring alam bawah sadar akan bekerja otomatis mengakses sistem yang ditanamkan dalam diri. Hal paling sering dilakukan para praktisi biasanya mengakses rasa percaya diri, berani, dan sejuta hal positif lainnya yang diperlukan di suatu kondisi.
Contoh mudahnya, fenomena yang booming akhir-akhir ini, batu akik. Ada yang menjadikan batu akik sebagai anchor. Seolah jika tanpa batu akik, ia merasa tidak percaya diri, tidak berwibawa, hilang keberanian, dsb.
Ajaibkah proses ini? Tidak. Setidaknya itu menurut saya. Pandangan saya sebagai seorang bukan praktisi, apalagi ahli. Semua orang bisa melakukannya. Hanya perlu latihan berulang, seperti kata pepatah, lancar kaji dek diulang. Begitupun dengan sematan peristiwa.
Kadang kita sengaja memutar musik saat suasana emosi Baca lebih lanjut

Tips ketika sariawan datang saat berpuasa

Tips ketika sariawan saat puasa

bibir pecah

Asal katanya ‘sari’ dan ‘awan’. Jadi jika diterjemahin sariawan adalah benda benda yang menyerupai awan, pada beberapa kasus ditemukan warna keputihan seperti warnanya awan, dan terbentang di seputar ‘antariksa’ mulut.

Kalau penampakkannya masih kecil kecil lebih mirip bebintang, boleh disebut ‘Sari bintang’. Ada yang tumbuh di sekitar gusi, ada juga yang di sekitar bibir. Dan kalau kesenggol dikit aja, siap siap kena tabok tangan sendiri. Halah, makin ngelantur saia, hahaha… :v

Yak, sariawan dimana dimana selalu membawa hawa suram pada penderitanya, bener, kan? Hayo, ngaku! 😀 Kena makanan panas, sakit. Kena makanan pedas, apalagi. Kena air jeruk, kalap.

Bahkan kalau numbuhnya di sekitar bibir, jangankan kena cabe atau air jeruk, kena lidah aja perihnya na’udzubillah. Pengen nangis guling guling, sambil tabok bantal. Huhuhuhu… *lebay level langit* :v

Nah, bayangin kalau sariawan datang saat lagi menjalankan ibadah puasa. Waduw, nyeri nyeri gimaana githu yak. Biasanya sih sariawan gak datang sendirian. Ada teman temannya yang lebih dulu mampir.

Misalnya panas dalam, bibir pecah pecah, gusi bengkak, infeksi tenggorokkan, perut gak nyaman, demam, dan konco konco lainnya. Lantas kenapa kok bisa ada sariawan, apa penyebabnya? Nah Baca lebih lanjut

Karakter diri dan kondisi tubuh

Karakter diri dan kondisi tubuh

wajah masam

wajah cuek

“Takut ah, bos lagi bermuka masam!”

“Kamu aja yang menghadap, Bu guru mukanya garang banget!”

“Ihhh, itu orang kok muka badak banget ya?! Ga menenggang sama sekali.”

“Raut wajahnya selalu haru, lemes kayak belum makan sebulan aja.”

“Doi orangnya kaku abis. No expretion githu!”

“Dia ceria selalu orangnya. Lagi sedih tetap aja mukanya senyum.”

Sering kita dengar bukan? atau malah kitalah yang sering berujar seperti hal diatas. Dalam kehidupan sosial, kita lebih cendrung menilai seseorang dari ekspresi tubuh ketimbang ungkapan verbalnya. Bahkan dalam teori komunikasipun terdapat kesimpulan manusia lebih banyak terlibat dalam komunikasi nonverbal ketimbang verbal. Terlibat dalam bahasa yang tak terkatakan namun dapat menangkap maksud satu sama lain. Lalu kira kira apa ya hulu dari semua hasil pencitraan bahasa tubuh tersebut, adakah kaitannya dengan kondisi tubuh manusia bersangkutan? Yuk lanjut membacanya!

Banyak pertikaian terjadi disebabkan adanya salah persepsi membaca rasa pada muka. Kenapa rasa? Karena piranti ‘rasa’ inilah yang paling sensitif menerima berita dari luar diri kita. Lalu apa hubungannya antara karakter manusia dengan rasa muka atau yang lazim disebut air muka? Adakah kaitannya dengan kondisi kesehatan seseorang?

Bahasan ilmu karakter tentunya akan butuh ruang tersendiri. Begitu juga dengan keilmuan komunikasi. Disini kita coba mengupas dan mencari penjelasan hubungan antara  karakter tampilan (air muka) yang berubah ubah dengan analisa kondisi tubuh.

Anda tentu pernah mendengar ungkapan, baik buruk manusia ditentukan oleh segumpal daging dalam tubuhnya. Segumpal daging itu adalah hati. Dalam hal ini hati yang dimaksudkan adalah hati dalam artian sebenarnya, bersifat fisik. Hati dalam fungsinya sebagai organ tubuh diibaratkan terminal yang akan mengangkut sari makanan keseluruh bagian tubuh manusia. Alat pengangkutnya adalah saluran darah. Dihati darah akan disortir terlebih dahulu. Disaring, dibuang zat zat tak bergunanya. Lalu siap diedarkan kesaluran. Organ organ akan menerima jatah makannya dari hasil saringan ini. Kelangsungan hidupnya ditentukan oleh baik buruk kualitas makanan yang diterimanya dari darah. Nah, bisa anda bayangkan jika yang menjadi darah adalah hasil metabolisme dari makanan berpengawet, makanan cepat saji atau junkfood, penyedap rasa, makanan terkontaminasi logam, makanan tinggi kolestrol jahat, minuman berkadar sakarin tinggi, alkohol, serta minuman dan makanan “tak bagus” lainnya. Racun racun dari makanan ini akan mengendap dalam darah. Tertinggal diorgan organ penting tubuh.

Bayangkan darah  Baca lebih lanjut