Jadi begini ceritanya. *ehemm…*
Ibu menoyorkan potongan daging begitu santan mendidih. Sanduak, spatula kayu diserahkan padaku.
“Jangan kencang-kencang, hancur dagingnya nanti,” serunya menahan laju adukan-ku.
Kami sengaja memasak rendang (lebaran) dengan tungku kayu. Konon, rendang Baca lebih lanjut