De Quervain’s Syndrom & Tips Mengatasinya

Hi, guys. Kali ini saya mau cerita soal De Quervain’s Syndrom. Apa itu De Quervain’s Syndrom?

Adalah sebuah kondisi dimana otot tendon pada pergelangan tangan/pangkal jempol mengalami pergesekan hingga terjadinya peradangan (implamasi).

Qadarullah saya dikasih kesempatan merasakannya. Saya merusak keseimbangan dan harus menanggung efek dari kecerobohan saya sendiri. Okeh baiklah. Yuk, lanjut.

This image has an empty alt attribute; its file name is img-20221128-wa0000.jpg

Apa yang saya rasakan ketika mengalaminya?

Seperti mati lampu, eh, bukan ding hehe.. Perih di bawah kulit seperti ada luka gitu. Bawaannya pengen niup biar perihnya hilang. Ada rasa panasnya juga. Mungkin karena peradangan kali ya. Ada ngilu juga kalau habis salah gerak. Dan kayak ada yang mengganjal.

Gejalanya apa saja?

Ketika bangun tidur saya merasa jempol saya gak bisa dikuak keluar. Kalau gerak ke dalam masih aman. Ngilu khasnya terkilir. Ada rasa seperti yang saya jelasin di atas itu. 

Kalau menurut beberapa terapis, gejalanya beragam tergantung tingkat keparahan. Seperti, sakit digerakkan ke arah luar dan ke atas. Tapi bisa bergerak bebas ke bawah. Sakit pada pergelangan jempol menjalar hingga jari jempol. Kaku, nyeri, bengkak, sakit digerakkan.

Penyebabnya apa?

Awalnya saya juga bingung kok tiba-tiba jempol saya jadi aneh dan malfungsi. Jadi susah berkegiatan dan tiap salah gerak bikin meringis. Padahal gak pernah jatuh atau cidera di bagian ibu jari itu.

Karena november ini benar-benar rain, eaa, maksudnya berminggu-minggu hujan terus dari malam sampai malam lagi, saya mikirnya mungkin ini efek dingin. Maklum, orang pantai terbiasa hangat.

Sempat parno juga sih, apa iya secepat ini kena rematik, oh wow, nooo! Asam urat? Big big noooo, darling! Jangan atuh. Dannn, setelah bisa menerima keadaan dan mulai cari solusi, nemulah jawabannya. Saya nemu artikel juga video beberapa fisioterapis soal ini.

Saya coba ikuti rangkaian tesnya, dan benar dong. Ini tuh gejala de quervain’s syndrome. Banyak orang yang mengalami ini juga, hiks. Terutama para pekerja jempol. Ehh apaan tuh hihi.. Disuruh ke kang urut saya gak mau. Padahal pengen cepat sembuh, huhu..

Lalu apa penyebabnya, sih? Ialah karena hal berikut ini:

– Karena overload, terlalu banyak kerja, bawa beban berat yang repetitive atau berulang-ulang dan lama. Jadi ototnya kaget.

– Posisi statis dalam waktu lama

– Karena pakai gajed dalam waktu lama

Bawa beban berat contohnya ibu yang habis melahirkan dan harus gendong anak terus. Waitres atau pelayan yang bawa beban nampan berat, pemain golf atau petani yang selalu mengayun tongkat, pianis, penulis, dan lainnya.

Kalau posisi statis itu seperti pengendara sepeda motor jarak jauh.

Lalu, karena pakai gajed. Entah itu karena cara pegang Hp yang salah dan repetitive. Atau karena selancar jempolnya kelamaan dari pagi sampai malam macam saya. Nah, hati-hati nih buat gamers dan gajeders lainnya. Jangan sampai keasyikan trus zalim sama jempolnya sendiri.

Stop pegang gajed atau sakitnya lama?

Demi mengurangi beban jempol satunya lagi, saya rela deh stop main gajed dulu. Lagian gak ada juga yang bakal nyariin, kan? Hehe.. Gajednya juga perlu cuti biar gak cepat rusak, to? Karena  kasus saya ini sepertinya bermula dari kelamaan genggam gajed. Beberapa waktu sebelumnya saya memang intens sekali siang malam berurusan sama gajed. Sekrol sekrol pakai jempol gak kenal waktu (bukan medsosan mulu, yak hihi..) Trus ditambah kerjaan rumah. Ngelaptop juga banyak akhir-akhir ini. Motoran juga walau gak sering amat. Betapa zalimnya saya, hiks! Maafkan aku, ya, ibu jariku?!

Lalu apa saja efek dan akibat yang ditimbulkan de quervains syndrome ini?  

Yang pasti ya harus nahan rasa sakitnya. Aktivitas sehari-hari jadi terganggu.

Seperti, jadi susah buka tutup botol seperti tutup blender waktu giling cabe. Susah menuang air dari gallon. Susah cuci piring, jadi gak secepat biasa karena definitely kerja pakai sebelah tangan. Jadi susah nyapu rumah n ngepel. Jadi susah pakai motor, apalagi harus pencet klakson, uhh wow. Jadi susah memeras kain saat nyuci baju (ini sih paling awkward). Susah ngikat rambut, ngilu woy. Sakit dibawa olahraga yang pake pergelangan tangan. Sakit dibawa ngetik di laptop (bisa sih dipaksain, tapi habis itu siap-siap nangis bombay, uhh noo), dll. Padahal cuma sakit satu jari doang, yak? Tapi begitulah. Ngaruh ke banyak hal.

Buat saya yang paling berkesan itu saat tidur malam. Tiba-tiba tersentak karena nyeri akibat salah gerak. Seharusnya sih dibalut biar aman. Apalagi bagi yang tidurnya barbar gerak sana sini itu sesuatu sekali. Beresiko kehilangan minat buat lanjutin tidur hoho..

This image has an empty alt attribute; its file name is img_20221128_065239.jpg
(thumb spint)

Hikmahnya apa buat saya?

Jadi tahu kalau cara pakai gajed saya selama ini salah.

Jadi tahu diri kalau tubuh saya tak sekuat besi dan baja, hehe..

Jadi paham bahwa jemari tanpa jempol bak anak ayam kehilangan induknya. Fungsi kerjasama jempol dan jemari lainnya itu harus utuh dan solid bak sebuah kerja tim gitu. Selama ini tahunya makai doang, hiks.

Jadi sadar kalau memforsir tangan itu zalim namanya.

Jadi belajar disiplin sejak sekarang. No Hp untuk beberapa hari. Kecuali buat balas pesan dan hal penting saja. Puasa sosmed dulu.

Jadi tahu, otot tendon di pergelangan itu walaupun kecil mungil tapi punya tugas dan jasa luar biasa besarnya dalam hidup saya.

Jadi focus berkarya sih meski harus kembali manual.

Jadi rajin baca doa Nabi Yunus dan istighfar. Hmm..

Tips mengatasi De Quervain’s Syndrome?

Teman saya juga cerita kalau ia pernah mengalaminya. Dan itu butuh perawatan paling tidak sebulan. Duh lamanya. Fisioterapis juga bilang gitu sih, lama memang, bisa berbulan-bulan, dan harus dilatih agar gak makin parah.

This image has an empty alt attribute; its file name is img-20221128-wa0001-1.jpg

Berikut tips dan semoga ada manfaatnya:

  • Terima keadaan

Ini hal pertama-tama yang saya pikir harus saya lakukan. Jangan disangkal atau ditolak. Ya, gak apa apa kalau saya kena de quervains syndrome. Kan saya sendiri yang ngundang dengan cara melanggar keseimbangan. Jadi saya harus terima resiko, dong. Harus tobat dan minta maaf pada tubuh saya, pada jempol yang sudah saya siksa selama ini. Wajar kalau dia ngambek dan tugas sayalah untuk membujuknya sembuh dan mau kerjasama lagi.

  • Pastikan dulu analisisnya. Saya yakin ini de quervains syndrome setelah tes dan saya pikir gak harus menemui fisioterapis dulu atau pun dokter lainnya atau ke kang urut. Jadi saya harus cari solusi sendiri.
  • Ikuti rangkaian terapinya

Dari beberapa fisioterapis yang saya ikuti, berikut ini rangkaian latihan yang harus diterapkan dan bisa jadi pilihan:

  • Thumb opposition

Caranya dengan merekatkan jempol ke jari-jari lainnya bergantian selama 5 detik dan ulangi. Lakukan sebanyak 3 kali sehari.

  • Isometric thumb

Tekan jempol dengan satu jari ke bawah, ke atas, ke kiri, ke kanan, masing-masing selama 3 detik. Jika sakit, jangan paksakan betul, ya.

  • Wrist ball exercise

Genggam bola kasti selama 5 detik hingga 3 kali. Tangannya dibuka tutup.

  • Finger spring exercise

Taruhlah karet gelang ke jari, tangan jadi kerucut gitu. Lalu kuat semua jari ke arah luar. Tahan hingga 5 detik sebanyak 3 kali. Ini berfungsi untuk menguatkan otot jempol.

  • Wrist stretching

Luruskan tangan, lalu teruk telapak tangan ke atas dengan bantuan tangan lain. Tahan selama 5 detik. Lalu lakukan hal yang sama kea rah bawah. Ini berfungsi untuk meregangkan otot di tangan.

  • Wrist exercise

Letakkan tangan di atas bed atau meja atau lutut (lagi duduk di kursi). Lalu taruh tangan posisi terbuka seperti mau salaman. Trus gerakkan ke atas dan ke bawah hingga lima hitungan. Ini berfungsi untuk melemaskan jempol.

  • Self message

Pijat sendiri bagian tendon selama 1 menit. Ini berfungsi untuk melemaskan otot jempol.

  • Thumb spint

Ini semacam pembalut khusus jempol agar aman dari gerakan yang bikin sakit. Dipakai untuk tidur.

This image has an empty alt attribute; its file name is img-20221128-wa0002.jpg

Selain latihan-latihan di atas saya juga lakukan ini tiap hari:

  • Terapi air dan uap panas. Selama airnya dimasak dan hampir mendidih, saya taruh tangan di atas panci agar dapatkan uap panasnya. Lalu saya rendam tangan dengan mencampurkan sejumpur garam ke air panas selama 20 menit. Ini tips dari dokter teman saya yang juga pernah mengalami hal sama. Nyaman, lho.
  • Saya pijatnya pakai minyak bubut. Atau boleh juga pakai minyak lain yang menghangatkan.
  • Saya rajin semprot pakai magnesium oil. Ini membantu sekali mengurangi kram otot dan semacamnya.
  • Berjemur. Serap cahaya matahari. Rajin berjemur banyak kasiatnya, lho.
  • Yoga. Ini ngaruh banget sih. Cari aja di utub ‘yoga untuk de quervains syndrom’.

Setelah mengikuti semua rangkaian latihan di atas, alhamdulilah ada perubahan. Moga cepat pulih sepenuhnya. Minta doanya ya, teman-teman. Makasih.

Ada catatan nih dari terapisnya, jika dalam waktu lebih dari 6 minggu tak juga membaik, segera hubungi dokter atau terapis fisioterapi, ya. Jika kondisinya parah mungkin akan butuh tindakan medis seperti obat-obatan atau operasi.

Tips lainnya nih. Setelah pakai jempol 1 jam, istirahatkan jempol dengan latihan di atas. Ini berlaku juga bagi yang jempolnya nampak sehat-sehat saja. Semacam langkah buat pencegahan de quervains syndrome.

Nah, sekian dulu, guys. Semoga pengalaman “unik” ini bermanfaat. Wasalam. 



  • Post

Notifications

1 block added.