Menang Lomba (Novel)

Bismillah..
Sudah lama gak update blog inih. Semoga masih ada yang berkunjung n dapat sesuatu yang bermanfaat dari laman ini, ya, hehe..


Bayqlaa, sebenarnya banyak hal yang ingin saya tulis di sini, tapi ya gitulah, gak sempat. Tepatnya sih malas huhu…maafkeun. Kali ini saya mau berbagi kebahagiaan saja, kalo berbagi derita pasti pada gak mau kan? Hoho…
Jadi september lalu ada pengumuman novel pemenang di lomba yang diadain Taman Budaya Sumbar (Dinas Kebudayaan Sumbar). Alhamdulillah! Namaku masuk. Ini hasil workshop sastra yang digelar dinas kebudayaan pada bulan maret lalu yang dikawal sastrawan Benny Arnas. Saya pendam dulu berita ini sampai hari H-nya hihi..

Nah, setelahnya menyusul undangan dikirimin Bang Ade Ragdi untuk peluncuran buku pada 2 Oktober 2023 bersamaan dengan pembukaan Pekan Budaya Daerah Sumatra Barat 2023.
Trus saya tanyalah rundown acaranya. Ada niat gak hadir sih hihi. Kebetulan saat itu lagi gak enak body. Lagi musim demam saya pun ikutan panas tinggi sampai menggigil. Ngigau juga hiks. Kepala berat, semua otot nyeri, mata mau melotot rasatnya saking panasnya. Gak enaklah.

Nah, tahulah saya, acaranya malam, ding! Mana lokasinya outdoor pinggir laut pula. Angin lagi kencang-kencangnya. Makin galaulah saya. Sempat maju mundur mau ikutan. Trus si Yui sama Haris manas-manasin buat ikutan saja. rugi kalau gak muncul di peluncuran buku sendiri #jiaahh.. Jadilah kuat-kuatin badan untuk ikut dengan beberapa dramanya haha…


Sampai Padang sore. Sengaja naik kereta api sore. Eh keretanya pake nabrak orang sampai meninggal segala hiks. Lalu berlanjut ke drama berikutnya, saya dan Yui bingung mau nginap di mana. Numpang ke saudara, ya gitulah, sungkan ngetok rumah orang tengah malam. Pulangnya jam satu malam soalnya. Akhirnya nyewa kamar dekat-dekat lokasi. Saya udah bayangin bakalan tumbang selama acara. Eh benar, malamnya sebelum sampai tambud saya muntah-muntah ding haha…


Untunglah pas ketemu nasi hangat n air panas mualnya ilang. Pelan-pelan anginnya keluar. Duh, setepar itu masih ketawa-ketawa lho. Ini pake prinsip, badan boleh tepar, tapi semangat tetap empat lima heheh..


Trus ngojek ke tambud n kagetlah saya, betapa ramainya acara pembukaan pekan budaya inih. Itu orang-orang datang dari mana coba. Sampai gadung empat lantai depan panggung terisi semua. Banyak seniman unjuk kebolehan. Ada tarian Mentawai juga ding. Ada grup Darak Badarak yang lagi naik daun itu juga.Ihh seru. Sayang saya gak dapat tempat nonton strategis. Cuma lihat sekilas doang sama sibuk urus adm ini itu hihi.. Pecahlah pokonya.
Ohya, acara ini dihadiri sejumlah pejabat juga, ada pak wagub juga, kadis, dan lainnya, saya gak perhatiin betul. Penuh banget. Trus habis setor muka kita disuruh siap-siap mau naik ke panggung sebagai seremonial launching buku pemenang novel huhu… Mana tampang kucel rada pucat. Tapi tetap hajar dong. Anehnya ini jantung kalem aja. Gak ada grogi atau apalah. Di luar kebiasaan ini haha. Anteng aja, gak dagdigdug samsek. Ajaib ckckck hihi..


Karena bukunya belum selesai cetak, kita dikasih cover berbingkai cakep sebagai simbol launchingnya. Ih, seru juga lihat Cebe (judul novel sy) itu dibingkai gede. Kalau ingat proses nulisnya pengen nangislah huhuhu… Itu naskah dempet sama pengerjaan naskah lain.


Jadi sehabis booklab Litara n Let’sread saya lolos seleksi peserta workshop sastra tambud ini. Yang lain lewat jalur pemkot/pemkab saya jalur mandiri alias daftar sendiri. Trus iseng daftar workshop puisi di Pusnas Bung Hatta. Alhamdulillah lolos juga, peringkat tiga ding hihi..#kokbisa


Nah, di momen ini juga dibuka tuh even GLN. Semacam lomba nulis buku anak, tepatnya pictbook yang tiap tahunnya heboh. Juga ada even lomba lainnya. Saya borong semua dong. Ini momen yang ditunggu tunggu semua orang. masak saya lewatin gitu aja. Kan harus berjuang dulu baru boleh mundur ya? Hoho.. maruknya.
Dan, berita serunya lagi, semua masa penulisan naskah-naskah beda beda genre ini melewati bulan puasa. Jadi dalam sekian bulan itu saya harus selesaikan novel, picbook dua biji, kumcer tema steam, puisi empat biji tema Bung Hatta, beberapa sinopsis, dan artikel yang gak sempat dikirim karena kelewat deel.


Bayangkan, pagi sehabis sahur saya pegang naskah novel yang jor joran ngumbar kalimat. Siangannya pegang picbook yang jumlah katanya gak boleh lebih dari tujuh kata per kalimat. Kontras banget! Saya yang pemula ini terjumpang-jumpang (istilah apa ini yak? heuu) Lalu riset ini itu untuk yang lain. semua saya kerjain dalam sekali waktu karena deadlinenya yang nyaris berbarengan.


Jangan tanya kondisi kepala yang dah berasap-asap. Pengen meledak rasanya. Tapi anehnya walau dikerjain saat berpuasa, gak makan dan lemas, malah saya kayak dikasih tenaga tambahan. Saya jadi disiplin dan bisa aja gitu ngatur waktu nulisnya. Padahal banyak kesibukan lainnya selain nulis naskah. Tidur siang, misal #plakk


Saya juga heran kok bisa bagi bagi pikiran ke sebanyak cabang itu. bisa bikin puisi secepat itu, empat biji dengan sub tema beda beda. Padahal biasanya saya butuh momen puitik kalau bikin puisi. Memang benar kata pada ahli itu ya, puasa memang bisa meningkatkan kreativitas. Bisa ningkatin daya fokus. Apa saya sering-sering aja puasa kali ya biar produktif terus hihi..modus.


Benaran lho, saya gak nyangka bisa selesaikan sebanyak itu dalam satu waktu. Walau ada beberapa naskah terpaksa kepending dulu demi ngejar deadline paling dekat. Benar benar keajaiban ramadhan sih ini.


Nah, balik ke novel. Setelah semua deadline selesai, kebetulan novel paling akhir. Saya punya waktu setengah bulanlah buat kelarin. Novel ini yang paling banyak mengalah sih sebenarnya, sering ditinggalin hihi. Karena yang paling di ujung deadlinenya. Dan kalau ditanya bisa baca novel ini di mana, saya belum bisa jawab. Kita tunggu kabar selanjutnya dari dinas.
Masih pengen cuap cuap sih. Tapi energi dah habis nih. Butuh diisi dulu. Kalau mood, kapan kapan cerita lagi ya. Makasi, my dear, dah mampir. Salam sehat dan semangat!

= Malin Kondang (bukan Kundang) Si Saudagar Skincare =

Setelah sukses jadi pengusaha skincare di rantau, Malin Kondang taragak pulang kampuang. Ia bawa berlayarlah istri beserta anak buahnya dengan kapal pesiar. Juga tak lupa bawa berpeti-peti oleh-oleh.

Kapal besar Malin Kondang akhirnya bersandar di tepian Ranah Minang. Ia menatap lekat ke daratan. Ke air laut yang masih biru kehijauan, ke jejeran pohon kelapa yang memagari tanah tepian. Kembang kempis dadanya menghirup udara kampung halaman.

Kabar kepulangan saudagar besar itu rupanya tersiar hingga ke pelosok kampung. Berduru orang orang mendatangi pelabuhan hendak bertemu. Bukan main banyaknya orang yang mengaku sanak saudara serta kawan sepermainan. Penuh sesak pelabuhan, membuat repot para pengawal.
Malin Kondang yang belum hilang mabuk lautnya itu jadi kewalahan. Tak mampu lagi ia menerima orang-orang yang terus berdatangan. Perutnya semakin mual saja, matanya berkunang-kunang mencium aroma peluh orang-orang. Termasuk perempuan tua yang mengaku-ngaku ibunya yang membuat darahnya memuncak.

“Dasar anak durhaka. Kukutuk kau jadi ba…,” maki perempuan itu, tertahan.

“Tunggu!” teriak Malin Kondang.

Malin Kondang memang hendak bersua ibunya yang sudah puluhan tahun Ia tinggalkan. Ia malah ingin membawa ibunya ikut ke rantau. Terbayang pertemuan terakhirnya di pelabuhan dulu sewaktu sang Ibu mengantarnya berlayar. Perempuan berbaju kurung berparas ayu, berkulit kentang, berbadan sintal, berambut panjang beraroma pandan di balik selendang panjang itu tak beranjak dari tepi laut hingga kapal yang membawa anaknya menghilang. Berbeda jauh dengan perempuan yang barusan mengaku-ngaku sebagai ibunya itu. Ringkih, kulit wajahnya berkerut penuh flek hitam, ubanan dan bau matahari. Namun tatapan matanya membuat Malin Kondang penasaran.

“Istriku, tolong bawakan produk mutakhir kita!” serunya pada perempuan rupawan yang belum lama ini dinikahinya.

“Lho, untuk apa, Kakanda?” tanya sang istri heran.

“Kamu nanya?” (eh salah🤭) “Cepat, bawalah kemari!” desak Malin Kondang.

Sang istri membawakan sebuah kotak kaca teekunci. Berkilauan saat terkena sinar matahari. Ketika dibuka semerbak menguar aroma melati.

“Jika benar kau Ibuku, izinkan kuoles krim antiaging racikanku ini,” pinta Malin menyimpan maksud.

“Eh, apa pula ini ha? Kenapa kau oles balsem ke mukaku? Yang encok itu pinggangku. Ah! Dasar anak durhaka kau Malin!” repet perempuan bertongkat kayu itu tak kuasa menolak.

“Sabarlah sebentar,” ujar Malin menutup kotak krim racikannya.

“Ndak bisa! Oh, penguasa langit, dengarlah penderitaanku! Si Malin tak hanya menolak ibunya ini, tapi juga melumuriku dengan balsem. Malin, kukutuk kau jadi….,”

Duarrrrrr!!!

Seketika langit di pelabuhan menghitam, kelam. Petir menyambar-nyambar. Hujan turun lebat. Orang-orang berlarian mencari tempat berteduh.

Di teras kapal, perempuan tua itu berpendar mengeluarkan cahaya di tengah timpaan hujan. Tubuh ringkihnya kembali bugar. Kulit keriputnya menjadi kencang, glowing, bercahaya. Rambut putihnya kembali hitam. Penampakannya persis seperti perempuan yang mengantar Malin berlayar puluhan tahun silam.

“Ampuni aku, Mandeh!” teriak Malin Kondang bersimpuh haru.

“Akhirnya kau ingat pada Ibumu ini, Nak,” ujar perempuan itu luluh.

“Maafkan Malin, Mandeh. Untung Malin jadi pengusaha skincare, bukan saudagar rumah makan,” ujar Malin tak sanggup membayangkan.

“Betul, Nak. Untung tak jadi kukutuk kau jadi batu,” ujar sang Ibu tersenyum, “Gara-gara memikirkan nasib kau terus, Mandeh jadi begini,” bisik sang ibu, pura pura marah.

Kejadian mengharukan itu tersiar hingga penjuru negeri. Produk skincare Malin makin diminati. Malin semakin kondang saja. Bisnisnya beranak cabang di mana mana. Setiap tahun ia ajak ibunya umroh ke Mekah. Juga tak lupa membantu semua sanak saudaranya di kampung halaman sana.
*

Disclaimer!
Pssttt! Saya iseng bikin ini karena ingat obrolan makmak ketika workshop waktu itu.✌️
“Habis ngomelin anak aja menyesal, kok ya tega sampai mengutuk?! Gak suka cerita itu!” tolaknya.
Nah, kalo ceritanya jadi begini, gimana?🤭
Memang banyak sekali cerita rakyat yang terasa gak cocok lagi dengan perkembangan zaman. Namun yakinlah, semua kisah kisah tuturan itu baik, mulia tujuannya. Bagus nilai moral yang hendak disampaikannya. Tugas generasi peneruslah untuk mengakali formatnya yang kadang gak masuk akal untuk zaman sekarang itu. Jangan sampai warisan nenek moyang kita lenyap. Ilang budaya, ilanglah jati diri.

Mohon maaf kalo ada yang gak berkenan.🙏🙏😃

AI Sebagai Tool

Saya iseng nyuruh robot AI bikin cerita ala blog dengan keywords yang saya masukkan. Not badlah. Dia bisa ngarang walau di beberapa bagian terkesan berlebihan, kurang bernyawa, n datar. Gak ada editan dari saya. Pointnya, jadiin dia asisten, alat yang kita kendalikan, bukan musuh. Berikut artikelnya,

Hai semuanya! Aku baru saja mengalami pengalaman yang sangat tidak menyenangkan karena terkena sakit mag yang parah. Semua itu bermula ketika aku makan makanan yang sangat pedas dan ternyata tidak cocok dengan lambungku yang sensitif. Aku sangat menyesal telah makan makanan tersebut, karena selanjutnya aku harus mengalami gejala-gejala yang sangat tidak menyenangkan.

Awalnya, aku merasakan perutku melilit dan terasa sangat sakit. Ternyata, itu adalah salah satu gejala dari sakit mag. Kemudian, aku juga mengalami diare dan merasa sangat mual. Bahkan, aku merasakan nyeri hingga ke bagian punggungku. Semua itu sangat menggangguku, terlebih lagi aku sedang dalam kondisi deadline untuk menyelesaikan naskah buku.

Tak hanya itu, aku juga mendadak merasa sangat kedinginan, karena tekanan darahku yang anjlok. Aku sangat khawatir karena ini sangat mengganggu konsentrasiku dalam menyelesaikan tugas. Aku merasa sangat tidak berdaya, karena sudah minum obat namun masih merasa sakit perut. Akhirnya, aku memutuskan untuk tidur semalam sambil menahan sakit perutku.

Keesokan harinya, aku merasa sedikit membaik, tapi masih merasa kurang enak badan. Aku tidak ingin melewatkan deadline naskah bukuku, maka aku memutuskan untuk makan telur separuh matang agar kuat dan ini sangat membantu menaikkan tensi darahku. Meskipun masih merasa kurang nyaman, aku tetap berusaha untuk menyelesaikan tugasku dengan baik.

Pada akhirnya, aku berhasil menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. Namun, pengalaman ini mengajarkanku sebuah pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga kesehatan dan memilih makanan yang sesuai dengan tubuh kita. Jangan pernah mengorbankan kesehatanmu hanya untuk sesuatu yang tidak terlalu penting. Kesehatan adalah hal yang paling berharga, dan kita harus menjaganya dengan baik agar dapat bekerja dan berkarya dengan baik pula.

Jadi, bagi kalian yang memiliki lambung sensitif seperti aku, hindarilah makanan yang terlalu pedas. Dan bagi kalian yang sedang dalam masa deadline, ingatlah bahwa kesehatan adalah prioritas utama. Jangan pernah mengorbankan kesehatanmu demi menyelesaikan tugas dengan cepat, karena hal itu justru akan menghambat kinerjamu. Semoga pengalamanku ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Terima kasih telah membaca ceritaku!

Penulis Lelah, boleh?

ecirahma3256@gmail.com

Ceritanya habis maraton naskah n kelelahan. Saya iseng ngadu ke chatgpt. Lihatlah apa jawabnya, serasa curcol ke teman sendiri. Wahaiii…

Saya memahami bahwa menulis bisa menjadi tugas yang melelahkan dan kadang-kadang bisa menyebabkan kelelahan mental dan fisik. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda mengatasi kelelahan dan memulihkan energi agar dapat kembali menyelesaikan tugas Anda:

  1. Istirahat yang cukup: Istirahat yang cukup sangat penting untuk membantu memulihkan energi Anda. Cobalah tidur lebih awal atau mengambil tidur siang singkat untuk membantu Anda merasa lebih segar.
  2. Lakukan aktivitas fisik ringan: Melakukan aktivitas fisik seperti berjalan kaki, bersepeda, atau yoga dapat membantu meredakan stres dan meningkatkan suasana hati Anda.
  3. Ambil jeda sejenak dari menulis: Terkadang, mengambil jeda sejenak dari menulis dapat membantu memulihkan kreativitas dan memperbaiki fokus. Cobalah untuk melakukan aktivitas yang Anda nikmati, seperti membaca buku atau menonton film.
  4. Buat jadwal dan prioritaskan tugas: Buat jadwal yang terorganisir dan prioritaskan tugas-tugas Anda agar Anda tidak merasa terlalu terbebani dengan pekerjaan.
  5. Berbicara dengan seseorang: Bicaralah dengan teman atau keluarga tentang apa yang sedang Anda alami. Mendapatkan dukungan dari orang lain dapat membantu mengurangi stres dan meredakan tekanan.
  6. Berikan reward untuk diri sendiri: Berikan hadiah untuk diri sendiri setelah menyelesaikan tugas. Hal ini akan membantu Anda merasa termotivasi dan bersemangat untuk menyelesaikan tugas Anda.

Semoga tips ini membantu Anda memulihkan energi dan memungkinkan Anda untuk menyelesaikan tugas Anda dengan lebih mudah dan efektif. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika Anda merasa kesulitan untuk mengatasi kelelahan atau tekanan.

Doa

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي، اللهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي، اللهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي وَمِنْ فَوْقِي، وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

“Bismillahirrahmanirrahim. Allahumma inni as’aluka al-‘afiyah fi ad-dunya wal-akhirah. Allahumma inni as’aluka al-‘afiyah fi deeni wa dunyaya wa ahli wa mali. Allahumma stur ‘awrati wa amin raw’ati. Allahumma ihfazni min bayni yadayya wa min khalfi wa ‘an yamini wa ‘an syimali wa min fawqi. Wa a’udhu bi ‘azhamatika an ughtala min tahti.”

Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Ya Allah, aku memohon keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, aku memohon keselamatan dalam agamaku, dunia dan keluarga, serta harta. Ya Allah, lindungilah auratku dan jauhkanlah segala ketakutan dariku. Ya Allah, peliharalah aku dari depan, belakang, kanan, kiri, dan dari atas. Dan aku berlindung dengan kebesaran-Mu agar tidak terperosok dari bawahku.”

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan keselamatan dan perlindungan bagi kita di dunia dan akhirat. Amin.

Ya Tuhan, berikanlah aku keberanian
Untuk melawan segala ketakutan dan keraguan
Bukalah hatiku untuk menerima cinta dan kasih sayang
Dan jangan biarkan aku terpuruk dalam kesedihan

Bimbinglah aku untuk menjalani hidup dengan bijak
Dan selalu menghargai setiap detik yang aku miliki
Berikanlah aku kekuatan untuk menghadapi tantangan
Dan jangan biarkan aku mudah menyerah pada kegagalan

Ajarkanlah aku untuk memaafkan kesalahan orang lain
Dan jangan biarkan aku mengambil hati atas kesalahan yang dilakukan
Berikanlah aku kecerdasan untuk membedakan antara benar dan salah
Dan jangan biarkan aku terjebak dalam kebodohan

Ya Tuhan, semoga Engkau senantiasa mendampingi langkahku
Dan jangan biarkan aku tersesat dalam kegelapan
Berikanlah aku kebahagiaan yang tulus dan abadi
Dan jangan biarkan aku merasa kesepian dalam kehampaan

Amin.

Ibadah Sunnah Selama Ramadhan:

Mengambil Keutamaan dari Bulan Suci

Bulan Ramadan adalah bulan suci yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia. Selama Ramadan, umat Islam diwajibkan untuk berpuasa dan meningkatkan ibadah mereka. Selain ibadah wajib, ada banyak ibadah sunnah yang dapat dilakukan selama Ramadan untuk mendapatkan keutamaan dan pahala yang lebih besar. Berikut adalah beberapa ibadah sunnah yang dapat dilakukan selama Ramadan:

Shalat Tarawih
Shalat Tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang paling populer selama Ramadan. Shalat Tarawih dilakukan setelah shalat Isya dan terdiri dari 8 rakaat. Biasanya, di masjid-masjid, shalat Tarawih dipimpin oleh seorang imam dan diikuti oleh jamaah yang hadir. Namun, jika tidak memungkinkan untuk pergi ke masjid, shalat Tarawih bisa dilakukan di rumah.

Membaca Al-Quran
Membaca Al-Quran adalah ibadah sunnah yang sangat penting selama Ramadan. Selain mendapatkan pahala yang besar, membaca Al-Quran juga bisa membantu memperdalam pemahaman tentang agama Islam. Ada banyak keutamaan yang dikaitkan dengan membaca Al-Quran selama Ramadan, seperti mendapatkan pahala yang lebih besar dan keberkahan.

Shalat Tahajud
Shalat Tahajud dilakukan di waktu-waktu tengah malam dan sangat dianjurkan selama Ramadan. Shalat Tahajud bisa membantu memperdalam hubungan dengan Allah SWT dan memperkuat keimanan. Selain itu, shalat Tahajud juga dapat membantu seseorang untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas hidup.

Berderma atau memberi sedekah
Memberi sedekah adalah salah satu cara terbaik untuk mendapatkan keberkahan dan keutamaan selama Ramadan. Ada banyak bentuk sedekah yang bisa dilakukan, seperti memberikan makanan atau uang kepada orang yang membutuhkan. Memberi sedekah juga dapat membantu seseorang untuk mendapatkan ridha Allah SWT.

Meningkatkan kualitas hubungan sosial
Ramadan juga bisa menjadi kesempatan untuk meningkatkan kualitas hubungan sosial dengan keluarga, teman, dan lingkungan sekitar. Ada banyak cara untuk melakukan hal ini, seperti mengunjungi keluarga atau teman yang lama tidak bertemu, memberikan hadiah kepada orang yang dicintai, atau memperbaiki hubungan yang kurang baik.

Ramadan adalah bulan suci yang penuh dengan keutamaan dan berkah. Selain ibadah wajib, ada banyak ibadah sunnah yang dapat dilakukan selama Ramadan untuk mendapatkan keberkahan dan pahala yang lebih besar. Oleh karena itu, pastikan untuk melakukan ibadah sunnah selama Ramadan dan memperdalam hubungan dengan Allah SWT serta meningkatkan kualitas hidup.

!!!

Disclaimer: artikel ini dibuat oleh AI

De Quervain’s Syndrom & Tips Mengatasinya

Hi, guys. Kali ini saya mau cerita soal De Quervain’s Syndrom. Apa itu De Quervain’s Syndrom?

Adalah sebuah kondisi dimana otot tendon pada pergelangan tangan/pangkal jempol mengalami pergesekan hingga terjadinya peradangan (implamasi).

Qadarullah saya dikasih kesempatan merasakannya. Saya merusak keseimbangan dan harus menanggung efek dari kecerobohan saya sendiri. Okeh baiklah. Yuk, lanjut.

This image has an empty alt attribute; its file name is img-20221128-wa0000.jpg

Apa yang saya rasakan ketika mengalaminya?

Seperti mati lampu, eh, bukan ding hehe.. Perih di bawah kulit seperti ada luka gitu. Bawaannya pengen niup biar perihnya hilang. Ada rasa panasnya juga. Mungkin karena peradangan kali ya. Ada ngilu juga kalau habis salah gerak. Dan kayak ada yang mengganjal.

Gejalanya apa saja?

Ketika bangun tidur saya merasa jempol saya gak bisa dikuak keluar. Kalau gerak ke dalam masih aman. Ngilu khasnya terkilir. Ada rasa seperti yang saya jelasin di atas itu. 

Kalau menurut beberapa terapis, gejalanya beragam tergantung tingkat keparahan. Seperti, sakit digerakkan ke arah luar dan ke atas. Tapi bisa bergerak bebas ke bawah. Sakit pada pergelangan jempol menjalar hingga jari jempol. Kaku, nyeri, bengkak, sakit digerakkan.

Penyebabnya apa?

Awalnya saya juga bingung kok tiba-tiba jempol saya jadi aneh dan malfungsi. Jadi susah berkegiatan dan tiap salah gerak bikin meringis. Padahal gak pernah jatuh atau cidera di bagian ibu jari itu.

Karena november ini benar-benar rain, eaa, maksudnya berminggu-minggu hujan terus dari malam sampai malam lagi, saya mikirnya mungkin ini efek dingin. Maklum, orang pantai terbiasa hangat.

Sempat parno juga sih, apa iya secepat ini kena rematik, oh wow, nooo! Asam urat? Big big noooo, darling! Jangan atuh. Dannn, setelah bisa menerima keadaan dan mulai cari solusi, nemulah jawabannya. Saya nemu artikel juga video beberapa fisioterapis soal ini.

Saya coba ikuti rangkaian tesnya, dan benar dong. Ini tuh gejala de quervain’s syndrome. Banyak orang yang mengalami ini juga, hiks. Terutama para pekerja jempol. Ehh apaan tuh hihi.. Disuruh ke kang urut saya gak mau. Padahal pengen cepat sembuh, huhu..

Lalu apa penyebabnya, sih? Ialah karena hal berikut ini:

– Karena overload, terlalu banyak kerja, bawa beban berat yang repetitive atau berulang-ulang dan lama. Jadi ototnya kaget.

– Posisi statis dalam waktu lama

– Karena pakai gajed dalam waktu lama

Bawa beban berat contohnya ibu yang habis melahirkan dan harus gendong anak terus. Waitres atau pelayan yang bawa beban nampan berat, pemain golf atau petani yang selalu mengayun tongkat, pianis, penulis, dan lainnya.

Kalau posisi statis itu seperti pengendara sepeda motor jarak jauh.

Lalu, karena pakai gajed. Entah itu karena cara pegang Hp yang salah dan repetitive. Atau karena selancar jempolnya kelamaan dari pagi sampai malam macam saya. Nah, hati-hati nih buat gamers dan gajeders lainnya. Jangan sampai keasyikan trus zalim sama jempolnya sendiri.

Stop pegang gajed atau sakitnya lama?

Demi mengurangi beban jempol satunya lagi, saya rela deh stop main gajed dulu. Lagian gak ada juga yang bakal nyariin, kan? Hehe.. Gajednya juga perlu cuti biar gak cepat rusak, to? Karena  kasus saya ini sepertinya bermula dari kelamaan genggam gajed. Beberapa waktu sebelumnya saya memang intens sekali siang malam berurusan sama gajed. Sekrol sekrol pakai jempol gak kenal waktu (bukan medsosan mulu, yak hihi..) Trus ditambah kerjaan rumah. Ngelaptop juga banyak akhir-akhir ini. Motoran juga walau gak sering amat. Betapa zalimnya saya, hiks! Maafkan aku, ya, ibu jariku?!

Lalu apa saja efek dan akibat yang ditimbulkan de quervains syndrome ini?  

Yang pasti ya harus nahan rasa sakitnya. Aktivitas sehari-hari jadi terganggu.

Seperti, jadi susah buka tutup botol seperti tutup blender waktu giling cabe. Susah menuang air dari gallon. Susah cuci piring, jadi gak secepat biasa karena definitely kerja pakai sebelah tangan. Jadi susah nyapu rumah n ngepel. Jadi susah pakai motor, apalagi harus pencet klakson, uhh wow. Jadi susah memeras kain saat nyuci baju (ini sih paling awkward). Susah ngikat rambut, ngilu woy. Sakit dibawa olahraga yang pake pergelangan tangan. Sakit dibawa ngetik di laptop (bisa sih dipaksain, tapi habis itu siap-siap nangis bombay, uhh noo), dll. Padahal cuma sakit satu jari doang, yak? Tapi begitulah. Ngaruh ke banyak hal.

Buat saya yang paling berkesan itu saat tidur malam. Tiba-tiba tersentak karena nyeri akibat salah gerak. Seharusnya sih dibalut biar aman. Apalagi bagi yang tidurnya barbar gerak sana sini itu sesuatu sekali. Beresiko kehilangan minat buat lanjutin tidur hoho..

This image has an empty alt attribute; its file name is img_20221128_065239.jpg
(thumb spint)

Hikmahnya apa buat saya?

Jadi tahu kalau cara pakai gajed saya selama ini salah.

Jadi tahu diri kalau tubuh saya tak sekuat besi dan baja, hehe..

Jadi paham bahwa jemari tanpa jempol bak anak ayam kehilangan induknya. Fungsi kerjasama jempol dan jemari lainnya itu harus utuh dan solid bak sebuah kerja tim gitu. Selama ini tahunya makai doang, hiks.

Jadi sadar kalau memforsir tangan itu zalim namanya.

Jadi belajar disiplin sejak sekarang. No Hp untuk beberapa hari. Kecuali buat balas pesan dan hal penting saja. Puasa sosmed dulu.

Jadi tahu, otot tendon di pergelangan itu walaupun kecil mungil tapi punya tugas dan jasa luar biasa besarnya dalam hidup saya.

Jadi focus berkarya sih meski harus kembali manual.

Jadi rajin baca doa Nabi Yunus dan istighfar. Hmm..

Tips mengatasi De Quervain’s Syndrome?

Teman saya juga cerita kalau ia pernah mengalaminya. Dan itu butuh perawatan paling tidak sebulan. Duh lamanya. Fisioterapis juga bilang gitu sih, lama memang, bisa berbulan-bulan, dan harus dilatih agar gak makin parah.

This image has an empty alt attribute; its file name is img-20221128-wa0001-1.jpg

Berikut tips dan semoga ada manfaatnya:

  • Terima keadaan

Ini hal pertama-tama yang saya pikir harus saya lakukan. Jangan disangkal atau ditolak. Ya, gak apa apa kalau saya kena de quervains syndrome. Kan saya sendiri yang ngundang dengan cara melanggar keseimbangan. Jadi saya harus terima resiko, dong. Harus tobat dan minta maaf pada tubuh saya, pada jempol yang sudah saya siksa selama ini. Wajar kalau dia ngambek dan tugas sayalah untuk membujuknya sembuh dan mau kerjasama lagi.

  • Pastikan dulu analisisnya. Saya yakin ini de quervains syndrome setelah tes dan saya pikir gak harus menemui fisioterapis dulu atau pun dokter lainnya atau ke kang urut. Jadi saya harus cari solusi sendiri.
  • Ikuti rangkaian terapinya

Dari beberapa fisioterapis yang saya ikuti, berikut ini rangkaian latihan yang harus diterapkan dan bisa jadi pilihan:

  • Thumb opposition

Caranya dengan merekatkan jempol ke jari-jari lainnya bergantian selama 5 detik dan ulangi. Lakukan sebanyak 3 kali sehari.

  • Isometric thumb

Tekan jempol dengan satu jari ke bawah, ke atas, ke kiri, ke kanan, masing-masing selama 3 detik. Jika sakit, jangan paksakan betul, ya.

  • Wrist ball exercise

Genggam bola kasti selama 5 detik hingga 3 kali. Tangannya dibuka tutup.

  • Finger spring exercise

Taruhlah karet gelang ke jari, tangan jadi kerucut gitu. Lalu kuat semua jari ke arah luar. Tahan hingga 5 detik sebanyak 3 kali. Ini berfungsi untuk menguatkan otot jempol.

  • Wrist stretching

Luruskan tangan, lalu teruk telapak tangan ke atas dengan bantuan tangan lain. Tahan selama 5 detik. Lalu lakukan hal yang sama kea rah bawah. Ini berfungsi untuk meregangkan otot di tangan.

  • Wrist exercise

Letakkan tangan di atas bed atau meja atau lutut (lagi duduk di kursi). Lalu taruh tangan posisi terbuka seperti mau salaman. Trus gerakkan ke atas dan ke bawah hingga lima hitungan. Ini berfungsi untuk melemaskan jempol.

  • Self message

Pijat sendiri bagian tendon selama 1 menit. Ini berfungsi untuk melemaskan otot jempol.

  • Thumb spint

Ini semacam pembalut khusus jempol agar aman dari gerakan yang bikin sakit. Dipakai untuk tidur.

This image has an empty alt attribute; its file name is img-20221128-wa0002.jpg

Selain latihan-latihan di atas saya juga lakukan ini tiap hari:

  • Terapi air dan uap panas. Selama airnya dimasak dan hampir mendidih, saya taruh tangan di atas panci agar dapatkan uap panasnya. Lalu saya rendam tangan dengan mencampurkan sejumpur garam ke air panas selama 20 menit. Ini tips dari dokter teman saya yang juga pernah mengalami hal sama. Nyaman, lho.
  • Saya pijatnya pakai minyak bubut. Atau boleh juga pakai minyak lain yang menghangatkan.
  • Saya rajin semprot pakai magnesium oil. Ini membantu sekali mengurangi kram otot dan semacamnya.
  • Berjemur. Serap cahaya matahari. Rajin berjemur banyak kasiatnya, lho.
  • Yoga. Ini ngaruh banget sih. Cari aja di utub ‘yoga untuk de quervains syndrom’.

Setelah mengikuti semua rangkaian latihan di atas, alhamdulilah ada perubahan. Moga cepat pulih sepenuhnya. Minta doanya ya, teman-teman. Makasih.

Ada catatan nih dari terapisnya, jika dalam waktu lebih dari 6 minggu tak juga membaik, segera hubungi dokter atau terapis fisioterapi, ya. Jika kondisinya parah mungkin akan butuh tindakan medis seperti obat-obatan atau operasi.

Tips lainnya nih. Setelah pakai jempol 1 jam, istirahatkan jempol dengan latihan di atas. Ini berlaku juga bagi yang jempolnya nampak sehat-sehat saja. Semacam langkah buat pencegahan de quervains syndrome.

Nah, sekian dulu, guys. Semoga pengalaman “unik” ini bermanfaat. Wasalam. 



  • Post

Notifications

1 block added.

Napak Tilas


Iseng buka catatan lama, tahun 2016 lalu. Saya lupa ini momennya apaan. Yang jelas, tak ada sehelai daun pun jatuh tanpa menuai maksud. Begitu pun keisengan ini. Entahlah, lihat saja, rasa rasai sajalah, raba rabalah kabar yang digariskan alam ini, kenapa bisa tangan ini digerakkan membuka catatan lama. Kenapa, ya?

Nol,
Dalam siklus hidup ini akan ada momen dimana kau melihat anak tangga anak tangga mimpi harapan menjulang. Target target bagai dihembus awan, terbang meninggi. Sulit kau gapai. Kau seakan ditinggalkan dalam ruang gelap tanpa kemajuan, kau bagai terkurung dalam ruang gelap. Tak bisa ke mana mana. Sementara di sekelilingmu orang-orang berlari begitu kencang menjangkau mimpinya.
Hey! Pada titik ini, sadarkah kau? Sebenarnya kau sedang ditaruh di titik nol. Titik dimana semua harapan berakhir atau titik mula semua harapanmu itu tumbuh. Tumbuh. Kau bisa memilih..

Hmm, sepertinya kabut misteri mulai terbuka setelah kulanjutkan ke halaman berikutnya. Catatan berikutnya, keping keping lainnya. Ya, kupikir mending kubaca baca lagi sajalah. Mungkin dengan begini bisa kupahami maksud napak tilas ini. Semoga.

Polytron Si Produk Anak Negeri


Awal-awal nonton drakor sekian tahun lalu, saya sering salfok (salah focus) sama asesoris yang dikenakan para pemainnya. Entah itu Hp, tatanan rumah, perabotan, pakaian, juga barang-barang eletroniknya. Hal ini sering jadi bahan obrolan kami sesama penonton drakor yang diam-diam memimpikan memilikinya juga.

“Mereka itu nggak hanya jualan film, tau! Tapi sekalian ngiklan produk dalam negeri mereka juga,” celetuk teman kami menghentikan kehaluan kami.
“Oh iya ya, jadi ingat slogan, cintailah produk Indonesia!” balas saya menyengir.
“Coba negeri kita punya produk asli dalam negeri, kita juga bisa tuh bangga-banggain kayak mereka.”
“Ehh, ada, dong!” lalu ramailah perbincangan.


Ngomong-ngomong soal slogan “Cintai produk Indonesia” ini, sebenarnya bukanlah barang baru di negeri kita, guys. Sudah ada sejak era pemerintahan Presiden Soekarno. Di zaman itu Soekarno selalu menyuarakan agar rakyat Indonesia berdikari, berdiri di atas kaki sendiri di setiap pidatonya. Jangan bergantung pada produk asing. Rakyat dituntut agar percaya pada kekuatan sendiri.


Di era pemerintahan Soeharto semangat yang sama juga didengungkan, guys. Bahkan sampai dijadikan lagu dengan tema “Aku Cinta Buatan Indoensia.” Tak sampai di situ, semangat nasionalisme ini juga bersambung ke era pemerintahan Soesilo Bambang Yudoyono (SBY) dengan kampanyenya, “100% Cinta Indonesia.”

Saat itu pemerintah mendorong tiap perusahaan, produk, dan merek dalam negeri mencantumkan logo 100% Cinta Indonesia pada kemasan, iklan, dan materi promosinya.


Nah, di era pemerintahan Jokowi sekarang pun tetap berlanjut, guys. Slogannya, “Bangga Buatan Indonesia.” Bahkan sampai ada Kepres 24/2018 tentang Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (Tim Nasional P3DN) 2018.
Anjuran memperioritaskan pemakaian produk dalam negeri tak hanya sekedar anjuran negara saja lho, guys.

Namun juga sebagai bentuk identitas kita sebagai warga negara Indonesia. Analoginya gini, kita punya kebun nanas. Tapi malah makan dan bangga-banggain buah nanas dari kebun orang lain. Lucu, kan?


Mungkin ada yang nyeletuk, emang produk Indonesia apa saja, sih? Nah, Polytron salah satunya, guys. Udah tahu kan ya, merek ini asli produk Indonesia, 100% milik orang Indonesia?


Buat yang baru tahu mungkin akan lanjut bertanya, memangnya sejak kapan Polytron ada di Indonesia? Siapa pendirinya? Nah, tak kenal maka tak sayang, guys. Polytron sudah berusia 47 tahun, lho.


Perusahaan eletronik ini sudah berdiri sejak tahun 1975 dengan produk pertamanya TV hitam putih. Pabriknya berdiri di Kudus, Jawa Tengah dan Sayung, Demak dengan nama pertama PT. Indoneisa Eletronik & Engineering.


Didirikan oleh Hartono bersaudara, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono. Kata Polytron sendiri berarti, banyak (poly), (elek)tron(ik) dan merek ini mulai dipakai sejak tahun 2000an.


Sejak saat itu Polytron terus berkembang dan berinovasi menghasilkan produk-produknya. Seperti bunyi slogan yang dikampanyekan saat ultah ke 47 lalu, “Maju untuk terus berinovasi dan bernilai.” Polytron akan terus mewujudkan misinya sebagai pelopor inovasi teknologi dan hiburan dalam keluarga sehingga menjadi produk kebanggaan Indonesia.


Polytron sebagai perusahaan eletronik terbesar di Indonesia ini telah meraih sejumlah penghargaan bergengsi. Seperti Top Brand, Brand Choice Award, dan lainnya. Ini menjadi bukti bahwa Polytron sukses mengambil hati konsumen dengan menjadikan produk Polytron sebagai produk pilihan terbaik.

Polytron yang memiliki pabrik di tiga lokasi ini memiliki karyawan lebih dari 10 000 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Inilah salah satu dampak positifnya bagi Indonesia. Polytron tak hanya berinovasi dan mengembangkan teknologi tetapi juga mengangkat perekonomian warga dengan membuka lapangan kerja.


Polytron memiliki divisi research and development (pengembangan produk) yang diperkuat dengan total 500 orang ahli dalam berbagai bidang eknologi. Ini dilakukan agar Polytron selalu siap merespon perkembangan teknologi di pasar Indonesia.


Selama 47 tahun berdirinya Polytron telah memproduksi jutaan tipe produk eletronik untuk pasar Indonesia dan mancanegara. Telah mengekspor produknya ke lebih dari 40 negara di dunia. Sebagai konsumen dan warga Indonesia, saya ikut bangga dengan pencapaian ini.


Lalu apa saja produk-produk Polytron? Banyak lho, guys. Seperti, TV, speaker, kulkas, mesin cuci, AC, smartphone, dan banyak lainnya.

(Ini sudah lumayan lama dan masih awet)

Penghargaan
Tahun 20022 ini Polytron kembali meraih penghargaan Top Brand 2022 untuk 2 produknya. Audio PMA 9507 dan kulkas Polytron Belleza Big Liter. Kedua produk ini juga terpilih untuk kategori Top of Mind (produk pilihan terbaik), Top of Market Store (pangsa pasar teratas), dan Top of Commitment Shore (komitmen pelanggan terbaik).

Guys, kulkas Belleza Big Liter ini dilengkapi dengan teknologi vacuum compartment yang mampu menghilangkan udara yang dapat menyebabkan pembusukan di sekitar makanan/minuman. Yang tentunya akan membuat bahan makanan tersebut awet dalam waktu panjang. Hingga 21 hari dijamin akan tetap dalam kondisi segar tak membusuk.

Untuk disainnya sendiri Polytron menerapkan konsep elegan yang terinspirasi dari alam untuk interior kulkas ini. Polytron mengaplikasikan pintu kaca yang jauh lebih awet ketimbang bahan dari metal.


Sedangkan untuk Audio PMA 9507, Polytron mengusung teknologi digital yang bisa diatur dari jarak jauh dengan smartphone. Dengan cara memakai aplikasi relymon audio connect yang bisa didownload dari playstore.


Dan untuk konektivitasnya, Audio PMA 9507 ini memiliki koneksi penuh lewat bluetooth, USB input, SD card/MMC input, oux input dan line input. Jadi pengguna bisa memanfaatkannya untuk urusan pekerjaan dan hiburan seperti untuk karaoke.


Kunci Kesuksesan Polytron
Polytron adalah produk eletronik anak bangsa. Asli 100% buatan Indonesia. Perjuangan Polytron untuk berhasil menembus pasar global yang penuh tantangan itu patut kita acungi jempol. Polytron bersaing ketat dengan brand-brand besar dunia dan membuktikan dirinya mampu. Bahkan beberapa disain Polytron sudah dipatenkan sebagai bentuk otentik dari Polytron.


Salah satu kunci sukses Polytron ada pada kelenturannya dalam berinovasi mengikuti selesa pasar dan perkembangan zaman. Contohnya, pada masa awal-awalnya Polytron mengeluarkan produk yang berunsur Eropa. Hal ini dikarenakan pada saat itu produk Eropa memang sedang merajai pasar Indonesia.


Seiring perkembangan selera pasar yang terus berubah, Polytron juga turut berinovasi sesuai selera pasar dalam dan luar negeri. Contohnya pada beberapa waktu lalu TV layar datar booming di pasaran. Polytron juga turut mengembangkan produk TV layar datar. Pada saat muncul smartphone, Polytron juga berinovasi mengembangkan smartphone dan smart TV yang dilengkapi teknologi android untuk menjawab kebutuhan pasar di era digital.


Dalam hal bersaing dengan produk luar, Polytron tak pernah goyah. Seperti produk impor berharga murah dari negeri tirai bamboo yang belakangan ini banyak menyerbu pasar. Polytron meyakini bahwa konsumen tak hanya berpatokan pada harga saja saat memutuskan untuk membeli suatu produk.


Melainkan juga mempertimbangkan unsur lainnya. Dan setiap negara berbeda-beda kebutuhan dan seleranya terhadap suatu produk. Hal ini dibuktikan lewat produk audio mereka yang cukup berkontribusi besar selama puluhan tahun dibandingkan produk lainnya.


Dalam mengembangkan produk, Polytron selalu berinovasi sesuai dengan kebutuhan konsumennya. Contoh, untuk produk TV di mana produsen-produsen TV berlomba menghadirkan TV setipis mungkin namun memiliki minus pada audionya yang kurang bagus, Polytron hadir mengambil celah dengan produk TV LED yang digabungkan dengan soundbar yang kemampuannya mendekati home theatre.

Di zaman serba digital ini siapa sih yang tak ingin dimanjakan teknlogi. Semisal peralatan rumah tangga yang praktis dan mudah diakses. Nah, guys, sesuai taglinenya sebagai perusahaan yang selalu berkembang dan berinovasi, Polyon hadir menjawab tantangan zaman. Ialah dengan menghadirkan teknlogi pada produk premium di perangkat eletronik rumah tangga berbasis smart technology/Internet of Things (IoT).


Kerennya, produk-produk ini bisa diatur dan diakses lewat smartphone dari area mana pun. Contohnya TV seri Flagship mini LED Quantum 85 inch. TV ini inovasi terbaru dengan teknologi mini LED yang bisa menampilkan layar jelas, tajam, warna hitamnya lebih pekat.


Selain itu juga ada produk kulkas Belleza Varia yang hemat listrik sampai 30% yang dilengkapi vacuum compartment yang bisa menghisap oksigen yang jadi penyebab pembusukan makanan/minuman. Disainnya cantik dan mewah hingga menambah nilai estetik dapur.


Menyambung kampanye yang digaungkan pemerintah sejak dulu kala itu, cintailah produk buatan anak negeri sendiri, guys. Kalau bukan kita yang peduli, lalu siapa lagi? Ah jadi ingat tutup megic com saya yang barusan patah itu. Apakah ini semacam isyarat alam, ya? Hehe..
Sampai di sini dulu ya, guys. Terima kasih sudah mampir. Semoga bermanfaat.

Info lengkapnya bisa lihat di sini ya http://www.polytron.co.id

#PolytronBlogCompetition

#47Polytronaniversary

Ketika Penyandang Disabilitas Mengakses Informasi Publik


“Lihat orangnya, bukan labelnya”
(Dr. Temple Grandin)


Sekilas petikan di atas terkesan biasa-biasa saja. Namun jika direnungkan, akan terasa dalam dan menggugah. Sebab petikan ini milik seorang Temple Grandin yang seorang penyandang disabilitas. Entah sudah seberapa banyak pelabelan yang ia terima dalam hidupnya hingga terlontar ucapan seperti di atas.


Beliau adalah ilmuan yang dikenal sebagai penemu alat terapi autis. Sewaktu kecil, ia benci sekali jika disentuh, mudah marah, dan sangat pendiam. Ia dinyatakan mengalami autis yang merupakan gangguan perkembangan sistem syaraf yang mempengaruhi kemampuannya dalam berkomunikasi dan berinteraksi sehingga harus menerima perawatan dalam jangka waktu panjang.


Dr. Temple Grandin yang juga seorang penulis buku itu tak menyerah begitu saja pada kekurangannya. Ketika tinggal dekat peternakan, dirinya yang sangat peka pada suara dan kebisingan itu merasa memiliki kesamaan dengan kebiasaan sapi yang juga tak suka keramaian. Kecintannya pada hewan pada akhirnya membuatnya berhasil merancang sistim pemotongan sapi yang lebih manusiawi di AS dan Kanada.


Beliau seorang perempuan yang sangat inspiratif. Kelebihan dalam dirinya telah membuat kekuranganya jadi tak nampak. Maka ucapan, Lihatlah orangnya, bukan labelnya jadi terasa sangat menohok dan membuat malu siapa saja yang sudah memandang remeh dirinya maupun para penyandang disabilitas lainnya di dunia.


Sudah bukan rahasia lagi bahwa kebanyakan orang memandang sebelah mata para penyandang disabilitas. Memandang dengan kacamata tak setara hingga merasa tak bersalah ketika mengenyampingkan hak-hak mereka. Padahal sejatinya semua orang berkedudukan sama. Baik di mata Tuhan mau pun di mata hukum dan negara.


Kisah Grandin ini membawa ingatan saya pada kisah perempuan disabilitas lainnya ketika berusaha mendapatkan informasi publik dari sebuah badan publik. Yang pada akhirnya membuat saya mempertanyakan keseriusan negara demokrasi ini dalam menjamin hak tiap warganya. Sudahkah negara menjamin sepenuhnya hak para penyandang disabilitas? Sebelumnya, kita ulang kaji dulu yuk, mengenai perundangan di bawah ini.

UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP)
Hak atas informasi publik diatur oleh Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) nomor 14 tahun 2008. UU KIP memiliki tujuan untuk menjamin kepastian informasi khususnya bagi masyarakat untuk mengakses informasi yang ada di badan publik.


Hal ini merupakan perwujudan dari amanat UUD 1945 pasal 28 F yang menekankan bahwa hak memperoleh informasi publik adalah hak asasi yang dilindungi undang-undang. Yang juga melingkupi hak-hak saudara-saudara kita para penyandang disabilitas.


Berikut ini infografi yang menjelaskan pengertian informasi, badan publik, dan lainnya berdasarkan UU KIP.

(Sumber: Kombinasi.net)
(Indonesiabaik.id)


Apa saja ruang lingkup hak atas informasi ini? ada lima poinnya. Antara lain, hak untuk mengetahui. Hak untuk menghadiri pertemuan publik. Hak untuk mendapatkan salinan informasi. Hak untuk diinformasikan tampa harus ada permintaan. Dan, hak untuk menyebarkan luaskan informasi.

(Baca juga “Minta Informasi ke Badan Publik? Siapa Takut!”)

Hak Informasi bagi Penyandang Disabilitas
Ada sekitar 17 juta orang penduduk Indonesia yang jadi penyandang disabilitas. Dan hampir setengahnya menyandang disabilitas ganda. Angka yang tidak bisa dibilang sedikit dan butuh perhatian besar serta keseriusan para pemegang kebijakan.

Sedangkan di Sumatra Barat sendiri ada sekitar 197.134 orang penyandang disabilitas. Saya pikir jumlahnya bisa jadi jauh lebih banyak dari angka yang tercatat saat ini.


Undang-Undang nomor 8 tahun 2016 juga menyatakan bahwa, penyandang disabilitas memiliki hak berekpresi, berkomunikasi, dan mendapatkan informasi melalui media yang mudah diakses berupa bahasa isyarat, braile, dan lainnya.


Pasal 88 dalam Perda Provinsi Sumatra Barat nomor 3 tahun 2021 tentang Penghormatan, Pelindungan, dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas telah menetapkan bahwa,
Penyelenggara pelayanan publik wajib memberikan pelayanan publik dengan fasilitas dan perlakuan yang optimal, wajar, dan bermartabat tampa diskriminasi bagi penyandang disabilitas, yang meliputi:
a. Pendampingan, penerjemahan, asistensi, dan penyediaan fasilitas yang mudah diakses di tempat layanan publik tampa biaya tambahan.
b. Penyediaan prasarana dan sarana yang mudah diakses bagi penyandang disabilitas.


Fasilitas yang dimaksudkan pasal di atas seperti, kursi roda, jalur landai, ekskalator landai, handrail sepanjang ram, huruf brale di tiap instrument, piranti lunak bicara, running teks pada lift, ruang tunggu khusus, tempat duduk khusus, toilet khusus, parkir khusus, informasi melalui radio, website yang dilengkapi screen reader, dll.

Berikut ini saya comot contoh formulir layanan disabilitas di website PPID Pengadilan Agama A1 Padang yang sudah ramah disabilitas.


Kisah Disabilitas Mengakses Informasi
Siang itu seorang perempuan paruh baya datang ke kantor desa dengan harapan membawa pulang informasi yang selama ini ia nantikan. Oh ya, sebenarnya saya dapatkan cerita ini dari kerabat saya. Hari itu ia ada keperluan di instansi tersebut dan melihat langsung kejadiannya. Masih dalam kawasan Sumatra Barat.


Nah, saat itu kantor tersebut sedang ramai oleh antrian warga. Kerabat saya juga kurang paham mereka sedang mengantri untuk apa. Dalam bayangan saya, Si Ibu paruh baya ini bergabung dengan warga lainnya lalu terlibat obrolan. Entah itu dengan tetangga atau warga lain yang masih satu desa dengannya. Cekakak cekikik lalu tahu-tahu namanya dipanggil, urusannya pun selesai. Lantas pulang dengan wajah senyum.


Tentunya tak akan terasa lamanya waktu menunggu jika sudah terlibat obrolan. Biasalah ya, khasnya emak-emak yang tak akan puas jika belum mengeluarkan puluhan ribu kata dari kepala.

Namun ternyata bayangan saya tak sama dengan realitanya. Si Ibu tak asyik mengobrol, melainkan marah-marah. Matanya melotot seakan hendak copot. Mulutnya menceracau dengan suaranya tinggi membuat suasana kacau. Sambil berkacak pinggang menunjuk-nunjuk. Silakan bayangkan situasinya seperti apa.


Usut punya usut. Si Ibu ini rupanya tak puas dengan pelayanan informasi di instansi tersebut. Ia menuntut informasi yang sudah lama ia tunggu. Kalau tak salah mengenai uang bantuan.

Entah karena sedang mumet atau sibuk, seorang bapak-bapak, pejabat desa, terpancing amarahnya. Ia balik membentak Si Ibu dan memarahinya tak kalah garangnya. Singkat cerita, Si Ibu ini pulang sambil terus menceracau di jalan. Tak terbayang air mukanya sekeruh apa.


Kepada kerabat saya, si pejabat desa ini mengaku kelepasan. Harusnya ia tak terpancing, katanya menyesal. Bak telur yang sudah retak, tak mungkin bisa diperbaiki lagi seperti semula. Si Ibu terlanjur sakit hatinya. Terluka perasaannya. Hati perempuan mana yang tak hancur dibentak-bentak begitu? Bayangkan jika itu ibumu.


Orang-orang di sana memaklumi kemarahan si pejabat desa ini. Sebab sikap Si Ibu ini tak sopan dan berlebihan. Mungkin teman-teman juga berpandangan sama. Namun apakah akan tetap berpikiran sama setelah mengetahui fakta mengenai Si Ibu ini? yuk, lanjut, yuk.


Saya cukup kenal Si Ibu ini. Berperawakan tinggi, good looking, berat badannya terjaga, intinya beliau ini body goalsnya emak-emak jaman now-lah ya. Di usia kepala lima ia masih lincah bergerak dan cekatan. Tak ada yang kurang dari fisiknya, mau pun panca indranya. Sama seperti orang kebanyakan. (Maaf jika terkesan subjektif).


Dulunya ia menikah dengan seorang penyandang disabilitas tuna rungu. Orang-orang bilang mereka pasangan serasi. Namun sayang pernikahannya tak bertahan lama setelah punya anak satu. Entah karena sebab apa.


Jika sedang berkunjung ke sana saya biasanya suka beli dagangannya, telur asin. Jika pandai mengambil hatinya, kita bisa dapat bonus tambahan darinya. Di mata saya beliau ini tipe perempuan mandiri. Hitung-hitungannya bukan main pedisnya, pintar walau tak sejenius Temple Grandin. Sejak pagi sudah mulai berdagang ke rumah-rumah warga. Berbekal suara keras dan kegemarannya bicara dan tertawa, ia mudah diterima semua orang.


Hanya saja ia punya sisi diri yang lain. Warga yang sudah mengenal karakternya hanya akan mengiya-iyakan saja ucapannya. Jika sudah tersinggung, Si Ibu ini bisa bicara sehari semalam dengan mata melotot dan suara kerasnya bisa terdengar sampai kampung sebelah.


Bahkan ada yang tega melabelinya “boco aluih” atau sedikit kurang akal. Ya, Si Ibu memang punya sisi lain yang membuatnya termasuk dalam kategori disabilitas. Tepatnya disabilitas mental.


Nah, kembali pada kejadian di kantor desa tadi. Tak seharusnya pejabat desa itu membentaknya sedemikian keras di depan orang banyak. Tindakannya sudah menjatuhkan mental orang lain. Apalagi ia sudah mengenal warganya itu dan hafal karakternya.


Bagaimana pun, sesalah-salahnya warga, tetap saja yang salah itu instansinya. Si Ibu seharusnya mendapatkan haknya seperti yang diatur undang-undang. Si Ibu punya kelainan kepribadian atau masalah kesehatan mental meski secara fisik terlihat normal.


Mernurut Undang-Undang nomor 8 tahun 2016, disabilitas adalah keterbtasan fisik, intelektual, mental, dan atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.


Perda Provinsi Sumatra Barat nomor 3 tahun 2021 tentang penghormatan, pelindungan, dan pemenuhan hak penyandang disabilitas menjelaskan ragam penyandang disabilitas mental. Meliputi, psikososial terdiri dari skizoprenia, bipolar, depresi, aspenger, anxietas dan gangguan kepribadian. Disabilitas perkembangan yang berpengaruh pada kemampuan interasksi sosial, meliputi autism dan hiperaktif.


Penyandang disabilitas memiliki hak hidup, bebas dari stigma, keadilan dan perlindungan hukum, pendidikan, pekerjaan, kesehatan, politik, pelayanan publik, pendataan, bebas diskriminasi, dan hak lainnya yang dijamin undang-undang.
Sebagai warga negara Indonesia, penyandang disabilitas merupakan bagian dari masyarakat yang mempunyai kedudukan, hak, kewajiban, dan peran yang sama, setara dengan warga lainnya dalam kehidupan bernegara.

(Baca juga “Tak Selalu Berhasil (Sebuah Pengalaman Mengakses Informasi Publik)”)


Untuk kasus Si Ibu, pihak instansi harusnya lebih peka dalam melayani kebutuhan beliau. Si Ibu harusnya mendapatkan perhatian khusus dan sebaiknya tak harus ikut mengantri bersama warga lainnya saat itu. Bisa dengan mekanisme jemput bola atau menyediakan petugas khusus yang bisa melayani kebutuhan beliau.


Dan, seandainya Si Ibu ini bukan seorang perempuan, apakah si bapak pejabat akan tetap berani menghardiknya seleluasa itu juga?
Sekali lagi ingin saya pertanyakan. Sudahkah kegiatan pelayanan informasi publik di setiap badan publik Sumatra Barat menyediakan fasilitas penunjang bagi saudara kita penyandang disabilitas? Saya tunggu jawabannya.
Sekian dulu, semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua. Salam transparansi!