Membudayakan Membaca Sejak Dini Lewat Petualangan Membaca Bersama Let’s Read

Sepulang kuliah saya diajak teman menyusuri hutan jati ke kontrakkannya di pinggang bukit. Untuk urusan perkuliahan. Seperti yang anda bayangkan, suasananya sejuk cenderung dingin. Telinga saya menangkap aliran angin melewati lembah lalu mendesau menggoyang pepohonan sekitar.

Di perumahan sepi itu saya merasa terkurung di tempat terpencil karena antar rumah ke rumah terpisah jarak. Tak ada penghuni yang betah berlama-lama berada di luar rumah.

(gambar: pinterest)

Teramat hening karena jauh dari kebisingan jalan raya. Hujan kemudian turun disertai kilat petir. Lengkaplah sudah. Saya terkurung tak bisa pulang. Saya yang terbiasa tinggal di lingkungan padat dan ramai benar-benar dikepung sunyi teramat senyap. Namun semua berubah saat saya putuskan membunuh waktu dengan membaca buku.

Saya juga mengajak teman saya untuk ikut membaca. Kami hanyut berpetualangan ke belahan dunia lain. Berenang-renang bersama alur cerita. Sesekali terdengar tawa dari mulut saya. Atau di lain waktu saya akan berlinang air mata merayakan kesedihan tokoh cerita. Saya tercerabut dari dunia nyata. Tak terganggu kesunyian perbukitan lagi. Tak mendengar ganasnya hujan menimpa atap rumah lagi. Hingga tak mendengar suara ketukan pintu yang bertanda saya harus pulang karena sudah senja.

Walau raga tak ke mana-mana, tapi sudah sangat jauh saya berpetulangan. Seharian itu saya menamatkan nyaris tiga buku. Rasanya “penuh” sekali. Anda tentu paham apa maksud saya dengan kata “penuh” ini. Ya, semacam kepuasan, senang, nyaman, dan segala perasaan positif lainnya karena sudah mengisi waktu dengan sesuatu yang berguna.

Hingga keesokkannya teman saya cerita. Momen itu adalah catatan rekor baginya dalam membaca. Saya bilang padanya, setelahnya ia akan kecanduan membaca, dan ia membuktikan. Ia lalu nyeletuk bertanya, kenapa saya suka membaca? Saya jawab sekenanya. Mungkin karena ketika bayi ibu saya kecanduan meminjam buku. Terdengar gak nyambung, kan? Hehe.. Tapi sebenarnya ini sangat berkaitan. Ya, walau intensitas membaca saya masihlah biasa-biasa saja.

Namun sebelum saya lanjutkan kisah ini, saya ingin cuap-cuap dulu soal ‘keajaiban’ membaca. Serta alasan-alasan kenapa setiap orang harus membaca buku. Yuk, lanjut.

Membaca Mengubah Struktur Otak
Setujukah jika saya bilang membaca itu bisa mengubah struktur otak? Iya. Ini benar sekali. Kegiatan membaca memang bisa mengubah struktur otak hingga mampu bekerja lebih baik. Boleh dibilang, membaca adalah satu-satunya kegiatan yang mampu mengembangkan fungsi otak. Wow! Bayangkan, dengan hanya membaca otak kita sudah teraktivasi secara keseluruhan. Karena bagian-bagian neorologis otak menjadi aktif.

Peneliti syaraf di Emiry University’s Centre For Neuropolicy juga mengungkapkan hal yang sama. Bahwa membaca membuat hubungan antara korteks temporal kiri, bagian penerima bahasa, mengalami peningkatan. Aktivitas sulkus otak, yang bertanggung jawab pada aktivitas sensorik primer, juga meningkat. Membaca juga melatih fungsi visual, pendengaran, kesadaran fonemik, dan pemahaman. Wah, keren sekali, bukan?

(Ebook Batik Tanah Liek di Let’s Read)

Manusia Makin Cerdas Dari Waktu ke Waktu
Ini kabar baik bagi kita yang hidup di abad moderen ini. Bahwa manusia mengalami peningkatan kecerdasan dari waktu ke waktu. Ini didapat dari hasil penelitian Jim Flynn yang lebih dikenal sebagai Flynn Effect itu.

Lalu, apa yang membuat manusia zaman sekarang lebih cerdas dari manusia zaman dahulu? Jim Flynn bilang itu karena adanya perubahan sudut pandang berpikir orang-orang zaman sekarang. Dimana orang-orang zaman dahulu lebih banyak berpikir secara konkret. Sedangkan orang zaman sekarang cenderung lebih banyak berpikir secara abstrak.

Berpikir konkret itu cara berpikir yang cuma melihat segala sesuatu dari permukaannya saja. Atau bisa dibilang untuk menghafal beberapa fakta saja. Misal, menghafal isi teks tampa ada pendalaman atau pemahaman lebih lanjut. Sedangkan cara berpikir abstrak cenderung lebih dalam dari sekedar berpikir di permukaan. Melibatkan logika seperti kemampuan menarik premis dari sebuah fakta serta kemampuan menyimpulkan. Melibatkan kemampuan mengklasifikasi (mengelompokkan), mempolakan, dan kemampuan berimajinasi atau berandai-andai.

Lalu, apa hubungannya semua itu dengan membaca? Oh tentu saja sangat berhubungan. Saya terngiang-ngiang ucapan seorang penulis dalam sebuah seminar. Jika ingin anaknya pintar matematika, maka ajaklah anak gemar membaca. Dan ternyata ini sangatlah berkaitan. Kemampuan penalaran matematis itu berada di area abstrak otak. Bagian abstrak ini baru teraktivasi jika area bahasa juga berkembang. Nah, sudah terlihat, kan kaitannya? Kesimpulannya, untuk mengaktifkan area abstark, anak harus banyak membaca terlebih dulu.

Ini sejalan dengan hasil penelitian Jim Flynn di atas. Ia bilang, kegemaran membaca karya sastra secara signifikan akan meningkatkan kecerdasan. Abstract problem solving ability atau kemampuan memecahkan masalah dengan konsep abstrak akan meningkat secara signifikan.

Selanjutnya untuk meningkatkan kemampuan berpikir abstrak adalah dengan cara belajar matematika dan sains, serta banyak membaca karya sastra. Nah dengan begitu kecerdasan manusia akan terus meningkat. Kemampuan memecahkan masalah di dunia yang makin kompleks ini juga akan meningkat.

Sejauh ini saya banyak bertemu orangtua yang meragukan manfaat karya fiksi bagi anak mereka. Timbul tanya, apa benar membaca karya fiksi bisa meningkatkan kecerdasan anak?

Mari kita lihat hasil penelitian psikolog kognitif asal Kanada ini, Keit Oatley. Ia menyebutkan bahwa fiksi merupakan simulator penerbangan akal manusia. Dalam penelitiannya terkait pengaruh membaca fiksi terhadap perkembangan otak, ia menyebutkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan sosial setiap kali orang membaca novel atau karya fiksi. Dengan kata lain, membaca karya fiksi bisa meningkatkan kemampuan empati.

Apa yang terjadi, kenapa bisa begitu? Karena pada prakteknya saat orang membaca novel atau karya fiksi, secara tak langsung ia juga ikut merasakan dan terlibat dengan peran tokoh karakter di dalam cerita. Emosinya ikut aktif. Ikut merasakan sedih atau suka cita karakter dalam cerita.

Budaya Membaca Itu Diciptakan
Oh ya, seperti yang saya bilang sebelumnya, saya suka membaca karena ketika bayi ibu saya candu meminjam buku. Saya menuliskan ini sambil terkikik. Karena gak menyangka ternyata memang ada kaitannya. Ibu bilang ia sangat mencandu baca novel ketika mengurus saya saat bayi dulu. Buku-buku itu ia dapatkan dengan menyewa dari kios buku.

Setelah fase itu ia melanjutkan hobinya dengan membaca tabloid yang juga jadi bahan bacaan saya ketika kecil. Maklumlah. Di kampung akses pada bacaan anak sangatlah sulit waktu itu. Koran bungkus ikan asin pun dibaca. Tak seperti sekarang, tersedia banyak buku-buku berkualitas di pasaran. Bahkan sudah banyak beredar buku-buku online yang bisa dibaca lewat gajed di mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja.

Nah, budaya membaca saya ternyata gak bimsilabim, gak serta merta terjadi begitu saja. Hobi mengunjungi pustaka sampai pengalaman diusir satpam toko buku karena ketahuan nongkrong lama baca buku di pojokan bukan tampa alasan. Bersentuhan dengan buku sejak kecil itulah yang jadi kuncinya, pencetusnya. Nah, bisa kita tarik kesimpulan. Budaya membaca itu harus dibentuk atau diciptakan semenjak dini. Dimulai dari lingkungan terkecil. Lalu jadikan kebiasaan ini jadi sesuatu yang tak bisa ditinggalkan. Hingga tak ada hari terlewat tampa kegiatan membaca.

Dari pengalaman beberapa keluarga yang saya kenal, saya juga melihat fenomena yang sama. Anak-anak yang gemar membaca berawal dari orangtua yang juga ikut membaca, atau yang membacakan buku untuk anak-anaknya.

Seperti ungkapan, tak kenal maka tak sayang. Jika tak pernah melihat/berdekatan dengan buku, manalah mungkin timbul kecintaan akan membaca buku. Jadi, mari ciptakan budaya membaca mulai dari diri sendiri dan keluarga. Dimulai sejak usia dini bagi anak-anak kita. Lalu tularkan pada yang lain.

(Dek Najwa sedang menirukan suara burung)

Ini foto ponakan saya, dek Najwa. Anak ini suka sekali nenteng buku lalu minta dibacakan. Dilain waktu ia akan membaca buku dari gajed. Buku picbook fabel jadi kegemarannya. Walau sudah dibacakan berulang-ulang tetap saja ia tak bosan. Kegemarannya yang lain ialah senang bermain peran (berimajinasi), khasnya anak-anaklah, ya. Lalu dengan lidah cadelnya ia memaksa orang-orang sekitar ikut memperhatikan drama ciptaannya. Lucu sekali. 😍

Tips Membudayakan Membaca
Saya punya beberapa tips ringan untuk menjadikan membaca sebagai budaya bagi anak-anak kita. Berikut tipsnya:

*) Sediakan buku bacaan di rumah atau semacam perpustakaan keluarga. Jika perlu taruh buku di banyak tempat. Di ruang tamu, ruang keluarga, kamar, bahkan di dapur sekali pun. Jika setiap hari anak melihat dan menyentuh buku, tentu akan muncul rasa penasarannya terhadap buku. Bagi anak yang belum bisa membaca pun akan tumbuh keinginannya untuk belajar membaca dengan sendirinya. Karena rasa ingin tahunya terhadap buku.

*) Berikan contoh. Anak-anak adalah imitator ulung. Ia bagaikan spon yang meresap apa saja yang terjadi di lingkungannya. Sering-seringlah membaca agar dilihat dan ditiru anak. Jika perlu ceritakan ulang poin-poin bacaan yang sekiranya bisa mereka cerna.

*) Bacakan buku setiap malam. Malam hari adalah waktu yang tepat mengikatkan bonding orangtua dan anak. Salah satu caranya dengan membacakan buku pada anak. Input ilmu pada malam hari konon akan bertahan lebih lama di memori anak.

*) Sediakan bahan bacaan menarik. Sesuaikan dengan kebutuhan usianya. Pada umumnya anak-anak menyenangi kisah petualangan yang memancing rasa ingin tahu mereka. Pada usia lebih belia sediakan buku-buku bergambar yang menarik.

*) Sediakan tempat yang nyaman untuk membaca. Mungkin dengan menyiapkan ruangan khusus yang tenang dan nyaman. Jika untuk sekolahan bisa dengan menyiapkan ruangan yang jauh dari hiruk pikuk serta lengkapi dengan tempat duduk yang nyaman.

*) Mengajak anak jadi anggota perpustakaan daerah. Dengan cara ini akan menimbulkan kebiasaan bagi anak untuk akrab dengan buku. Terlebih saat ini banyak perpustakaan daerah yang menyediakan rak khusus anak yang dirancang menarik. Momen ini juga bisa dijadikan sebagai ajang rekreasi bagi anak. Yaitu, berpetualangan lewat membaca buku.

*) Manfaatkan gajed untuk membaca buku online. Saat ini banyak tersedia perpustakaan online yang menyediakan bacaan anak berkualitas. Seperti platform Let’sread Indonesia yang menyediakan ratusan buku sesuai jenjang umur. Orangtua hanya tinggal unduh aplikasinya di gajed dan bisa memilih ratusan buku sepuasnya.

*) Jadikan buku sebagai kado atau hadiah. Buku bisa dijadikan barang istimewa pada momen-momen istimewa keluarga. Seperti kado ulangtahun atau sebagai hadiah atas keberhasilan anggota keluarga. Dengan cara ini buku akan menjelma jadi barang berharga bagi anak.

Membaca di Perpustakaan Digital
Saya mau sedikit cerita nih soal pustaka digital Let’s Read Indonesia. Let’s Read adalah perpustakaan digital buku cerita anak persembahan komunitas literasi dan The Asia Foundation. Yang diprakarsai oleh Book for Asia yang merupakan program literasi yang sudah ada sejak tahun 1954. Program tersebut menerima U.S Library of Congress Literacy Awards atas inovasinya dalam promosi literasi pada tahun 2017 lalu.

Oh ya, Let’s Read sendiri punya misi untuk membudayakan kegemaran membaca pada anak Indonesia sejak dini melalui tiga poin ini. Pertama, melalui cerita bergambar. Kedua, melalui pengembangan cerita rakyat yang kaya akan kearifan lokal. Ketiga, melaui penerjemahan buku cerita anak berkualitas terbitan dalam dan luar negri ke dalam bahasa nasional dan ibu. Lets’ Read sendiri berfokus pada dua aspek, pendidikan dan seni budaya.

Ada ratusan buku keren, lho, yang bisa dibaca dan diunduh gratis di pustaka Let’s Read ini. Bahasa pengantarnya juga beragam. Ada bahasa Indonesia, Minangkabau, english, bahasa Thailand, bahasa India dan banyak lagi lainnya. Dan ada buku saya juga yang berbahasa Minangkabau dan english. Judulnya Batik Tanah Liek. Silakan mampir jika sedang senggang. Hehe.. Nah, tunggu apa lagi? Buruang unduh aplikasinya di sini

Okeh baiklah, sekian dulu cuap-cuap saya soal membaca dan tips menanamkan budaya membaca bagi anak sejak dini. Dan sekali lagi saya simpulkan bahwa, membaca selain menambah pengetahuan juga bisa meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, kemampuan menemukan pola-pola, dan juga meningkatkan kecerdasan emosi serta empati. So, mari jadikan membaca sebagai budaya kita dan dimulai sejak sekarang.

Referensi: dari berbagai sumber

Foto: koleksi pribadi

Tips Mengatasi Writer Block

Yang pernah menulis, entah itu skripsi, novel, paper, atau karya lainnya, pasti kenal yang namanya writer block. Atau yang lebih sering saya sebut “mampet.” Tiba-tiba pikiran mentok tak bisa diajak lanjut. Persis seperti terjebak macet di jalanan ibukota. Maju susah. Mundur pun susah. Naskah yang awalnya dimulai dengan semangat empat lima, tiba-tiba mampet di tengah jalan. Loyo kehilangan tenaga. Ujung-ujungnya melarikan diri dengan sejuta alasan.

Nah, sebenanrya apa sih yang terjadi saat gejala ini melanda penulis? Bisa macam-macam penyebabnya. Masing-masing penulis punya alasan masing-masing tentunya. Namun kali ini saya akan coba urai. Siapa tahu bisa membantu.

Mampet atau writer block biasanya disebabkan oleh dua faktor. Teknis dan non Baca lebih lanjut

Riset

Riset

Ada yang bertanya, apa benar kita harus riset dulu sebelum menulis? Kan cuma nulis fiksi, cuma ngandalin imajinasi aja.

Hmm..gimana ya menjawabnya.

Untuk menyiram bunga, bukan kah kamu harus membawa cukup persediaan air? Ketika kamu menuang teh sore hari sambil menikmati kicau burung di taman berumput teki, bukan kah teko tehmu harus terisi? Lalu kenapa ketika hendak Baca lebih lanjut

Jika Naskah Ditolak Penerbit

Menerbitkan karya berupa buku itu dambaan setiap penulis. Setelah kerja keras menyelesaikan naskah, lalu karya dikirim ke penerbit dengan hati berbunga-bunga penuh harapan baik. Namun ternyata naskahnya ditolak penerbit. Huuhhh pasti rasanya sakit banget, kan? Samalah kayak sakit patah hati, yeay or nay? *.*

Seorang teman mengaku putus asa setelah karya pertamanya ditolak penerbit. Padahal ia sudah menulis dengan susah payah, menghabiskan waktu, tenaga, dan tentu saja menguras pikiran. Semangatnya menggebu ketika menawarkan sang anak keratif ke penerbit. Namun setelah menunggu sekian lama, jawaban yang ia terima malah membuatnya putus asa. Naskahnya ditolak penerbit dengan catatan koreksian sana sini. Ia patah semangat dan memutuskan tak akan menulis lagi.

Baca lebih lanjut

[Tips] Cara Mudah Memasang Standar Tengah Motor

“Negakkin standar tengah motor itu berat. Kamu gak kan kuat. Biar aku saja.” kata si Dilan ^_^

Artikel tentang cara menegakkan standar motor khususnya motor matic ini saya tulis bagi yang belum bisa. Ya, siapa tahu ada yang butuh info ini. Dan, karena ini pengalamanan pribadi, jadi tipsnya juga berdasarkan pengalaman pribadi, yes?

Oke baiklah. Jadi beberapa waktu lalu motor yang biasa ngantar saya kemana saja itu berulah. Gak mau distarter. Kalau mau menyalakan harus pakai kick starter alias Baca lebih lanjut

Cara Menghilangkan Getah Sayur Japan atau Labu Siam

Cara menghilangkan getah. Eci FE

Labu siam atau di kampung saya lebih dikenal dengan nama Japan ini mengandung banyak sekali manfaat bagi kesehatan. Sayuran yang mirip jambu biji ini dikenal baik sebagai penurun tekanan darah tinggi.

Selain sebagai sumber vitamin C, vitamin B kompleks, serta kaya serat, japan termasuk ke dalam tanaman (sayur) kelompok deuretik, peluruh. Jadi japan juga punya manfaat mencegah atau mengatasi batu ginjal. Atau awamnya sebagai penurun panas tubuh.
Baca lebih lanjut

Cara Menghadapi Global Warming (pemanasan global)

earth.freeimages.jpg

Kelembaban udara yang tinggi membuat kita cepat gerah meski suhu tak setinggi diaerah beriklim panas sana. Yap. Sudah beberapa malam di awal tahun 2016 ini saya selalu terbangun dari tidur karena kepanasan. Rupanya cerita ini tak hanya dialami oleh saya saja. Orang-orang di sekitar, bahkan teman-teman di sosial media juga mengeluhkan hal sama. Suhu di Sumbar rata-rata 31-33 derjad celcius, kadang meningkat hingga angka 34 derjad celcius. Di ponsel saya memasang dua daerah untuk pantauan suhu harian, satu untuk suhu di Sumbar satu lagi Jakarta. Sengaja saya pasang begitu untuk jadi pembanding.

Karena gerah berkepanjangan ini banyak rumah yang akhirnya berpindah dari pendingin kipas angin biasa ke pendingin AC. Tentu akan lebih nyaman jika pakai AC. Namun sadarkah kita apa yang sebenarnya sedang terjadi di bumi ini, serta efek domino yang ditimbulkan AC?
Baca lebih lanjut

Tips; Menghadapi Gempa dan Ancaman Tsunami

gempa mentawai

gempa mentawai

Tips menghadapi gempa dan ancaman tsunami ini saya tulis berdasarkan pengalaman saya sendiri. Sumatra Barat terkenal sebagai daerah etalasenya bencana. Kenapa begitu? Sebab hampir semua jenis bencana pernah terjadi di daerah asal rendang ini. Sebut saja banjir bandang, longsor, gempa berpotensi tsunami, badai, kabut asap, dan lain sebagainya. Ya, di balik negri nan elok mempesona ini ada bahaya yang mengintai. Contohnya kali ini, monster megathrust di Mentawai. Bolak-balik ilmuan dunia meneliti dan menetapkan analisanya, bahwa dua lempeng bumi itu tinggal menanti hari ‘H’ saja. Tiap saat ia berpotensi menggoyang daratan Sumatra, bahkan membelah pulau Sumatra jadi dua. Bayangkan, ombaknya bisa menyapu daratan, tak hanya Sumbar tapi seluruh tepian pantai barat Sumatra.

Dan gempa besar itupun terjadi, di televisi dan media eleronik dikabarkan, terjadi gempa 8.3 SR yang kemudian diralat jadi 7.8 SR, berpotensi tsunami di Mentawai hari rabu kemaren. Menakutkan? Baca lebih lanjut

Sembelit

Sembelit

sembelit

Dikatakan sembelit, jika tidak terjadi pembuangan ampas sisa metabolisme pencernaan setelah masa transit lebih kurang dua belas jam. Artinya tidak terjadi bab dua kali dalam sehari semalam. Kurang dari itu, katakanlah bab cuma sekali seminggu, sekali dua hari atau cuma sekali sehari, maka sudah masuk dalam kategori sembelit. Begitupun dengan yang terlalu sering, sebutlah kasus diare yang bisa sampai belasan kali itu. Ini juga disebut sembelit.

  • Masalah di usus besar ini biasanya disebabkan oleh pola makan dan pola hidup yang tak sesuai kebutuhan tubuh. Seperti, kurangnya serat, kurangnya olah raga, kurang minum air putih, mengosumsi makanan glue food, atau karena adanya kelainan pada usus (bawaan). Hampir sembilan puluh persen penyakit disebabkan oleh buruknya kondisi usus besar.
  • Pada kasus kurangnya serat, ampas yang seharusnya sudah didorong ke tong pembuangan akhir, tertahan lajunya karena kurang atau minimnya daya dorong yang berasal dari serat. Maka jadilah itu sampah numpuk di dinding usus. (cikal bakal kerak usus).
  • Sembelit juga disebabkan oleh makanan, seperti kebanyakan konsumsi glue food. Glue food itu jenis makanan yang menyebabkan terbentuknya mokus/lendir dalam tubuh (lem). Pada kasus sembelit, lendir yang terbentuk akan mengikat ampas makanan di usus besar dan membuatnya tertahan (sulit dikeluarkan). Jika terus menerus berlaku, tumpukkan di dinding usus akan semakin keras dan berlapis-lapis.
  • Glue food tak hanya membuat masalah pada usus besar saja, pada saluran pernafasan juga. Saat kita terserang virus (pilek), hidung akan mengeluarkan lendir dan di tenggorokkan terbentuk dahak, bukan? Ini adalah bentuk sistem pertahanan tubuh dalam rangka melindungi diri dari serangan virus tersebut. Jika ditambah dengan banyaknya konsumsi glue food, maka pembentukkan mokus akan bertambah banyak juga. Maka sangat tidak dianjurkan bagi yang bermasalah dengan pernafasan untuk konsumsi jenis makanan glue food.
    Apa saja makanan yang tergolong glue food? Ialah makanan tepung-tepungan, daging, keju, pastry, makanan banyak proses olahannya, dan lain sebagainya.
    Apa yang akan terjadi jika sembelit terus berlanjut? Selain gejala perut tak enak, kelebihan berat badan, sering sakit-sakitan, sakit kepala, perasaan tak nyaman, sembelit akan menimbulkan wasir, autoimun, kanker/tumor, dan permasalahan serius lainnya.
  • Diare juga disebut sembelit. Karena segala sesuatu yang tidak berada pada titik keseimbangan dikatakan bermasalah. Untuk kasus sembelit, titik seimbangnya adalah pembuangan harus terjadi dalam waktu 12 jam, atau bab harus terjadi dua kali dalam sehari semalam. Di luar itu masuk pada kasus sembelit. Pada kasus diare, pembuangan terjadi terlalu sering, bisa sampai belasan kali malah.
    Lantas timbul pertanyaan, bukannya bagus kalau diare, berarti kotoran sudah banyak yang terbuang dari tubuh? Oo, tidak begitu. Yang terbuang saat diare itu cuma cairan. Sedangkan ampas tetap tertahan dan mengering. Inilah cikal bakal penyumbatan usus akibat salah makan.

Baca lebih lanjut

PMS; Tips Sederhana Mengatasi Serangan PMS

PMS; Tips sederhana mengatasi serangan PMS

 

Tips sederhana menghadapi PMS

Pramenstruasi syndrome (PMS) adalah masa ketika dunia serasa dibolak-balik gak karuan. Perasaan kok jadi mendominasi, emosi labil, pikiran buruk cepat sekali hinggap, mudah tersinggung, dan banyak lagi gejala-gejala lainnya yang bikin hari-hari jadi super warna-warni. Masing-masing wanita punya keluhannya sendiri-sendiri soal PMS ini.
Dari beberapa literaratur yang saya baca, PMS punya tipe macam-macam. Dipengaruhi oleh usia, gaya hidup, kebutuhan tubuh akan zat tertentu, dan hal lainnya.

Oh ya, sebelumnya, tulisan ini selain buat dibaca kaum Hawa, kaum Adam juga boleh baca kok. Disarankan malah. Agar jangan lagi ada ungkapan klasik, ‘sejak dulu kala wanita itu memang sulit untuk difahami/dimengerti.’
Di lain pihak, perempuan juga kebingunan, apa saja sih yang ada di otaknya kaum lelaki? hihi..
Nah, mulai sekarang Baca lebih lanjut