Apa pentingnya Oksigen?

index
Semenjak kabut asap melalap muka bumi Indonesia, oksigen menjadi barang mahal yang selama ini selalu tersedia gratis di udara. Persediaan tabung oksigen di apotek-apotek menipis, bahkan sold out, laris. Banyak yang kehilangan hak bernafas lega. Bertumbangan korban-korban tak bersalah. Usahlah kita bahas siapa yang bersalah, siapa yang bertanggung jawab atas bencana buatan ini. Seperti judul tulisan ini, apa sih pentingnya oksigen bagi manusia?

Oh ya, sebelumnya, tulisan ini saya khususkan bagi ibu-ibu yang masih cuek dengan kesehatan anaknya. Tanpa beban membiarkan balita/bayi/anak-anak mereka berada di luar rumah tanpa penyaring udara, tanpa masker. Bahkan ada yang berucap, kalau sakit ya diobati. Anak kecil mana betah dikurung dalam rumah. Ya, anggap saja mereka kurang piknik, tak sayang pada anaknya, atau memang tak tahu dampak dari menghirup udara kotor itu. Tak tau dampak jangka panjang dari kekurangan oksigen bagi kecerdasan anak-anaknya. Berbaik sangka saja.

Oksigen adalah kebutuhan paling dasar manusia. Tersedia di udara sebanyak dua puluh persen dan sejak kabut asap pasokan oksigen jadi menipis. Bahkan kabarnya dibeberapa daerah oksigen hanya tersedia lima persen saja. Bayangkan betapa tekornya tubuh. Organ yang paling membutuhkan pasokan oksigen adalah otak. Otak hanya memberi toleransi lima menit saja, telat masuk lebih dari itu, maka tunggulah kehancuran-kehancuran. Bukan mustahil akan muncul kanker, tumor, menurunnya kecerdasan, dan penyakit-penyakit mengerikan lainnya akibat kotornya udara dan kurangnya oksigen.

Oksigen bagaikan makanan pokok bagi jutaan sel-sel tubuh. Jika kebutuhan sel tak terpenuhi, tentu ia akan kelaparan. Jika sel lapar ia akan sakit (rusak). Jika sel-sel mulai rusak maka organ yang disokongnya tentu ikut rusak. Timbul penyakit dan pada akhirnya berujung pada kematian.

Dengan apa oksigen mencapai sel-sel yang membutuhkannya? Oksigen dihantarkan oleh darah. Darah dan oksigen adalah dua hal tak terpisahkan yang dibutuhkan tubuh. Bukankah sering kita dengar seseorang yang menderita anemia akan menurun kecerdasan otaknya. Seseorang yang terserang stroke akan menurun daya pikirnya. Penderita gangguan paru parah akan semakin kurus tubuhnya?
Anemia beresiko pada berkurangnya kecerdasan disebabkan berkurangnya pasokan oksigen ke otak. Penderita stroke menurun daya pikirnya karena oksigen yang terpasok dalam darahnya sudah tidak lancar lagi mengaliri otak. Penderita gangguan paru-paru semakin kurus tubuhnya disebabkan menurunnya nafsu makan karena terganggunya sinyal syaraf (penyampai rasa lapar), yang berakibat rusaknya sel-sel tubuh, dan ini disebabkan oleh kurangnya pasokan oksigen. Imunitas tubuh jadi menurun dan tak berdaya melawan serangan (virus, bakteri, kuman, dll) yang datang. Banyak lagi label-label penyakit yang saling terkait dengan kurangnya pasokan oksigen ini.

Saat tubuh kekurangan oksigen, gejala awalnya tubuh menjadi panas (demam), nafas sesak, batuk, pilek, lemas, pinsan, dan berbagai gejala lainnya. Jika hal ini mulai terjadi, perkuatlah imunitas tubuh segera! Cari tempat aman yang jauh dari kabut asap, komsumsi air putih lebih banyak. Perhatikanlah nutrisi yang masuk. Buah dan sayur penting sekali diperbanyak. Sebaiknya konsumsi susu kambing. Baik untuk untu dewasa, anak-anak, maupun bayi sekalipun. Karena susu kambing mempunyai komposisi lembut yang mudah tercerna oleh tubuh, bahkan nutrisinya hampir manyamai ASI. Jadi aman dikonsumsi oleh bayi.

Analogi proses bernafas itu seperti selang angin. Udara mengandung partikel racun yang terhirup akan mengotori selang. Ia menempel di saluran, di dinding-dinding selang (nafas). Tubuh punya sifat alami menolak benda asing yang masuk dengan reaksi batuk dan terbentuknya lendir (ingus atau dahak). Tubuh menjadi panas karena muncul radang. Gejala inilah yang muncul pada penderita ispa. Sedangkan pada penderita asma, saluran, selang yang tadinya sudah berpotensi menyempit, akan semakin sempit. Asma akan sering kambuh. Sementara kebutuhan tubuh akan oksigen tak bisa dihentikan, dikurangi. Begitupun dengan penderita gangguan paru-paru lainnya.
Dan dapat disimpulkan, kabut asap adalah kabar sangat buruk bagi penderita gangguan saluran pernafasan. Penyakit yang sudah ada akan bertambah buruk kondisinya.

Lalu apa lagi dampak dari kurangnya oksigen pada bagian tubuh lainnya? Penuaan dini. Oh, tentu bukan kabar yang baik bagi kaum perempuan yang mendambakan awet muda. Selain paparan udara kotor secara langsung, yang mengakibatkan kulit gatal, kurangnya oksigen dalam tubuh berpengaruh pada sirkulasi darah. Sirkulasi darah yang tidak lancar berpengaruh pada kesehatan kulit. Sel-sel kulit yang tak kebagian oksigen tentu akan ikut kelaparan dan akhirnya rusak. Kulit kering, keriput, dan kusam. Menjadi tua memang hal yang tak mungkin dihindarkan. Namun jika proses penuaan berlangsung terlalu cepat tentu saja akan jadi beban tersendiri.

Dan bnyak lagi dampak yang ditimbulkan oleh berkurangnya kadar oksigen dalam darah. Semoga bencana kabut asap cepat berlalu. Oksigen kembali tersedia dan hutan-hutan kembali tumbuh subur di bumi pertiwi.

Semoga ada manfaat.

gambar ilustrasi: google

Tinggalkan komentar