Ingin Pandemi segera Berakhir? #Jaga Jarak

Ingin Pandemi segera Berakhir? #Jaga Jarak

Sesuai instruksi presiden bahwa, sosialisasi hendaknya dilakukan secara terfokus dan tidak sekaligus. Setelah kampanye #PakaiMasker kemaren, sekarang dilanjutkan dengan kampanye #JagaJarak. Sebagai langkah antisipasi kemunculan klaster pilkada, presiden menginstruksikan kampanye #JagaJarak ini mulai dilakukan mulai september.


Tanggal 30 september 2020 kemaren Kominfo RI merangkul KIM dan blogger se-Sumatra Barat dalam webinar bertema Adabtasi Kebiasaan Baru: Patuh Jaga Jarak, Tetap Produktif dan Aman Covid-19 via zoom dan live youtube/djikptv. Webinar kali ini diampu oleh Dirjen IKP Kemkominfo RI, Prof. Dr. Widodo Muktiyo, Kadis Kominfo provinsi Sumatra Barat Drs. Jasman Rizal, MM dan pemerhati kesehatan, dr. Lula Kamal, M.Sc yang dimoderatori oleh Alvera Muly selaku Analis Kebijakan Kemkominfo.


KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) sendiri adalah lembaga publik yang dibentuk dan dikelola dari, oleh, dan untuk masyarakat yang secara khusus berorientasi pada layanan informasi dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kebutuhannya. Dalam hal covid ini KIM berperan dalam penyebaran informasi covid-19, mensosialisasikan dan mengedukasi penanganan covid-19, penyemprotan disinfektan serta pembagian sembako.


Seperti yang sudah diketahui bahwa masalah utama covid-19 bukan pada angka kematian, melainkan pada penyebarannya yang sangat cepat (contagious/menular). Penularan virus ini sendiri terjadi melalui droplet, kontak dengan mukosa (selaput lendir). Untuk itu penerapan sosialisasi #JagaJarak ini sangat penting untuk memutus rantai penyebaran virus covid-19.

Virus covid-19 masih berstatus pandemi dunia dan belum ditemukan obat serta vaksinnya. Karena itulah penting sekali bagi masyarakat menerapkan 3M; memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan. Dan yang tak kalah pentingnya ialah menjaga imunitas tubuh agar tetap kuat melawan virus. Dengan cara menjaga pola hidup sehat (pola makan, istirahat, olahraga, kelola stres). Cukupi kebutuhan tubuh akan micronutrisi, seperti vitamin C yang bisa didapatkan dari buah-buahan, vitamin D salah satunya dengan berjemur matahari, vitamin E, zinc, dan lain sebagainya.

Dalam kesempatan ini dr. Lula Kamal juga menekankan agar kita berhati-hati pada potensi sumber penularan. Contohnya dalam sebuah keluarga. Anggota keluarga yang sering keluar rumah dan berinteraksi dengan banyak orang dianggap sebagai orang yang berpotensi sebagai sumber penularan. Maka wajib sekali untuk menerapkan protokol kesehatan dengan #JagaJarak dan hindari kerumunan.


Sewaktu makan sebaiknya tidak usah mengobrol. Jaga jarak sejauh dua meter dengan orang lain. Ketika berada di ruangan tertutup sebaiknya tetap memakai masker. Begitu pun ketika berada di kendaraan umum, tidak usah berbicara sembari mejaga jarak dan kenakan masker. Karena droplet virus bisa keluar melalui batuk, bersin, dan saat berbicara. Dan sampai saat ini cara paling ampuh menghindari penularan ialah dengan mengenakan masker dan jaga jarak.


Untuk kasus covid-19 di Sumatra Barat sendiri hingga (per-tanggal 22 september 2020) sudah tercatat sebanyak 4448 orang terpapar dengan 94 angka kematian. Untuk itu pemprov Sumbar sudah melakukan berbagai upaya pengangan seperti, megnhentikan kegiatan car free day, penetapan status tanggap darurat bencana, menyediakan laboratorium RS Unand sebagai tempat uji swab, menyiapkan tempat karaktina, merekrut tenaga kesehatan, pembatasan selektif, PSBB, perda adabtasi kebiasaan baru berupa sanksi administrasi dan sanksi pidana.

Sejauh ini Kominfo mencatat banyak terjadi penyebaran infodemi/informasi bohong/hoax. Ini merupakan tantangan diera post truth ini. Dimana kebenaran, fakta, dan bukti tidak berlalu penting lagi sepanjang narasi, cerita, dan pemikiran diterima berdasarkan kesamaan pandangan, pikiran, dan keyakinan.

Hal ini tentunya menyuburkan cara-cara manipulatif dan menyihir banyak orang untuk mempercayai berdasarkan prinsip-prinsip diluar penalaran dan akal sehat. Dalam hal ini masyarakat adalah konsumen, produsen, sekaligus distributor informasi melalui maraknya penggunaan media sosial. Untuk itu diperlukan andil kita semua untuk berlaku bijak menyaring informasi. Mari tetap optimis, bahu membahu, dan menerapkan gaya hidup baru ini sebagai kebiasaan kita selanjutnya. Dan semoga pandemi ini segera berlalu.

Tinggalkan komentar