Pariaman dan Jejak Sejarahnya

Pariaman

Pariaman

Sebagai generasi muda Pariaman, jujur saya baru tahu bahwa daerah ini dulunya Markas besar TNI AL. Pernah jadi benteng perjuangan perebutan kembali Indonesia oleh penjajah di masa awal kemerdekaan. Bayangkan saja, dengan perlengkapan tempur yang minim, para pejuang mempertahankan negri ini dari penjajah yang bersenjata jauh lebih canggih. Tentu saja tak imbang. Namun semangat berjuang mampu mempertahankan negri ini dari penjajahan kembali.

Perjalanan historis ini diabadikan dalam sebuah monumen yang dibangun bulan maret 2017 silam di pantai Gandoriah. Tepatnya berada di muara Pariaman. Berdirinya monumen menambah indah pemandangan pantai Pariaman bagi pengunjung yang datang ke Pariaman.

Monumen berbentuk kapal perang ini dilengkapi tiga unit alutista, hibah dari TNI RI. Terdiri dari tank amfibi jenis P76 buatan Uni Soviet tahun 1947. Tank ini pernah beroperasi di medan berat seperti operasi Trikora dan Timor Timor. Oh ya, tank ini sudah purna tugas. Mesinnya sudah dicopot dari kerangkanya, jadi tidak bisa jalan lagi. Kemudian ada meriam Howikzer M30 122 di sebelah kanan monumen. Di atas kapal ada meriam Kapal Experi KRI Teluk Tamini 508. Wah, berdiri di dekat monumen yang berada persisi di pinggir laut ini, saya seolah sedang berada di kapal perang. Cocok sekali bagi yang mendambakan wisata edukasi. Ada museum kecil di bagian monumen ini yang mencatat sejarah.

Di bagian belakang monumen ada diorama yang berbunyi sebagai berikut;

Kota Pariaman diawal masa penjajahan adalah kota pelabuhan terbesar di Sumatra. Hal ini sesuai dengan catatan dari Tonic Pires (1446 – 1552) seorang pelayar berkebangsaan Portugis.

20171003_090219

Dan pada masa perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan RI, Pariaman menjadi markas pangkalan Angkatan Laut RI yang pertama di Indonesia. Dipilihnya Pariaman saat itu karena tidak kondusifnya kota Padang dan sekitarnya pasca Aksi Militer I Belanda. Lalu pada 8 Maret 1948 Mayor Soelaiman diperintahkan oleh komandan Divisi III Banteng untuk memindahkan Markas Komando TKR Laut Sumatra Tengah ke Pariaman.

Rekam jejak perjuangan Angkatan Laut juga terekam di monumen tak jauh dari pantai Pariaman ini. Tepatnya di sebelah PT Pos Pariaman, terdapat bekas bunker yang pernah dipakai oleh para pejuang melawan penjajah.

Ini baru secarik saja dari sejarah kota Pariaman. Masih banyak sejarah lainnya. Sebagai generasi penerus, saya maupun kita semua berkewajiban menjaga yang sudah ada. Jaya selalu Indonesiaku.

 

Tinggalkan komentar