Ikut Workshop Kepenulisan dari Kemdikbud (Seri Pengenalan Budaya Nusantara)

 

Ikut Workshop Kepenulisan dari Kemdikbud
(Seri Pengenalan Budaya Nusantara)

(Materi mbak Sofie. Sebenarnya ada foto lengkap pemateri, tapi karena hp saya rusak, hilanglah foto-foto keren itu huhu..)

Awal tahun ini, tepatnya bulan maret kemaren saya dikasih rezeki untuk ikut workshop kepenulisan yang diselenggarakan oleh Kemdikbud pusat. Dapat informasi ini dari postingannya Kang Ali Muakhir di sebuah grup penulis cerita anak. Dalam postingannya, beliau memberitahukan kalau Kemdikbud sedang mencari penulis untuk Seri Pengenalan Budaya Nusantara. Terima kasih kang Ali Muakhir dan tim seleksi. Lalu saya yang masih anyir di dunia kepenulisan ini, isenglah mendaftar. Bersaing dengan buanyak penulis yang karyanya bejibun dan jelas sudah berpengalaman. Saya keder duluan dong. ^^

20170307_134616

(para pemateri, pak Aji, mbak Dikha, dan mas Dwi dihari kedua)

Tapi saya tetap dengan pede-nya memberanikan diri mengirim cv. Jujur, waktu itu tak berani berharap banyak meski tiap ada perkembangan selalu saya pantau, hehe.. Oh ya, untuk tahun 2017 ini, cerita yang diangkat khusus untuk daerah Sumatra. Saya mendaftar sebagai perwakilan Sumbar yang diberi kuota untuk tiga orang penulis saja. Dan, proses seleksi pun berlangsung. Saya harus menerima kenyataan, ada buaanyak sekali penulis Sumbar yang ikutan. Lagi-lagi saya keder. Sampai malas lihat notif dari FB soal info terbaru.

20170306_103753

(di pesawat, kita kedinginan)

Singkat cerita, setelah sekian lama menunggu, saya dinyatakan lolos ketahap berikutnya. Tahu informasi ini dari Kak Maya Lestary Gf yang juga ikut mendaftar. Dia bilang ada nama saya dan juga beliau di empat besar itu. Selain kami ada penulis lain yang sudah saya kenal juga, Uni Novia Erwida. Wuih, saya senang dong. Etapi senangnya tak boleh lama-lama. Karena dari keempat orang tersebut, salah satunya harus gugur. Yang dipanggil cuma tiga orang. Duh, saya dilema, antara berharap dan takut berharap. Lho, ini apa namanya, ya? Hehe..

20170306_103800

(uni Novia lagi kurang enak badan, tapi tetap semangat ^^)

 

Peserta yang lolos seleksi diminta mengirim dua jenis rencana penulisan. Saya kirimlah apa yang diminta. Harapan kembali membumbung. (*Ciee..) Sekian lama menunggu, kabar yang dinanti tak juga datang. Saya sudah hopeless dan merelakan apa pun hasilnya. Lalu di suatu siang yang cerah, saat lagi ketak-ketuk sambil ngantuk, telpon saya berbunyi setelah empat kali panggilan tak terjawab. Beuh, kok bisa-bisanya saya gak dengar panggilan hp senyaring itu, yak? Hehe.. Nomor asing itu dari mbak Ranny, staf kementrian. Beliau bilang saya terpilih untuk ikut workshop ke Jakarta. Beliau menanyakan kesediaan saya, apa bisa berangkat diwaktu yang sudah dijadwalkan tersebut. Langsung saya jawab iya. Setelahnya, saya jingkak-jingkrak di kamar, wuowuo.. Lalu kabar baik ini saya kabarkan pada yang lain. Mereka ikut senang dan saya bertambah senang melihat raut senang mereka. Lho? Ya begitulah, susah senang harus dibagi-bagi dong.

DSCN0093~1

(melepas penat di lobbi)

Singkat cerita lagi, kami bertiga janjian ketemu di bandara. Dengan Kak Maya saya sudah sering ketemu. Tapi dengan Uni Novia, belum pernah kobdar meski sudah sering chitt-chatt. Pagi yang berawan itu, kami dibawa Garuda ke pulau seberang. Tepat tengah hari, kami sampai di Terminal tiga Soeta. Lalu bertemu penulis asal Lampung yang ternyata ada yang sekampung dengan kita-kita hoho.. urang awak juo kironya uni. ^^ Agak lama juga kami baru dapat tumpangan bis ke Bekasi. Di perjalanan kami ketemu lagi dengan penulis dari Riau dan daerah lainnya. Saya lupa ketemu siapa saja waktu itu. Maaf ya, Kakak? Saya memang suka autis kalau di jalan, sibuk ngukur jalan soalnya *ops! Dan akhirnya sampailah kita di hotel Amaroossa Grande Bekasi. Lokasinya di tengah kota dan dikelilingi banyak pusat perbelanjaan.
Karena telat check in, lewatlah jatah makan siang kami. Habis istirahat sebentar dan mandi, kami keluar cari makan ke mal sebelah. Habis makan, balik ke hotel. Di halaman, saya selintas seperti melihat seseorang yang saya kenal. Setelah dekat dan masuk, barulah jelas siapa perempuan yang duduk manis di lobbi hotel itu. Ya, itu Mbak Nurhayati Pujiastuti. Beliau mentor menulis saya. Saya pernah ikut kelasnya beberapa tahun yang lalu. Dan sampai detik ini saya masih merasa jadi murid beliau. Mbak Nur bawain kita roti buatan dia sendiri lho. Duh, enak banget Mbak rotinya. Dibuat pake cinta kali ya, n yang pasti tulus. Beliau bela-belain datang demi ketemu kami. Rasanya speechless waktu itu. Pengen nanyain banyak hal, pengen curcol juga, pengen ikut Mbak Nur pulang hehe.., tapi sayang waktu juga yang memisahkan. Kapan waktu saya yakin kita bisa ketemu beliau lagi. Aamiin.

IMG_20170306_172948.jpg

(dengan mbak Nur ^^)

Dan, malam harinya, kami langsung masuk kelas. Selama workshop banyak pemateri berpengalaman yang membimbing kami. Diantaranya, ada Dr. Sofie Dewayani, MA. yang ngasih materi Penulisan buku anak berbasis budaya lokal. Ada mbak Dwi Retno Aryani S.Psi yang ngasih materi Perilaku membaca pada anak-anak dari sudut psikologis. Ada pak Supriyatmo S.PD, MA dari Puskurbuk yang ngasih materi Penulisan buku anak terkait dengan kurikulum dan perbukuan Puskurbuk. Ada mbak Tethy Permanasari yang ngasih materi Teknik penulisan carita anak. Ada Dr. Semianto Aji Purwanto yang ngasih materi Metode pengumpulan data. Ada mbak Pradikha Bestari dari penerbit Kpg yang kasih materi soal rangkaian proses penerbitan buku anak. Ada mas ilustrator Dwi Prihartono yang kasih materi soal teknik pengemasan cerita dan penyusunan ilustrasi. Selain pemateri, selama workshop kami dipandu oleh panitia dari Dirjen Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi Kemdikbud yang banyak sekali membantu. Terima kasih pada semua pemateri atas ilmunya, dan juga pada pihak Kemdikbud yang sudah memberi kesempatan ikut workshop keren ini. Ilmunya bermanfaat sekali buat saya.

20170307_065413

suasana pagi, leyeh-leyeh

20170307_065349

(bangun tidur kuterus mandi (nyanyi), makanya masih berantakan huhu)

Kelas berlangsung dari pagi sampai malam. Langsung dimulai dihari pertama kami datang. Hari pertama, kami saling memperkenalkan diri. Ada perwakilan Aceh, kak Beby, mama Sam peserta paling senior, bang Azhari. Dari Riau ada kak Maria Agnes, kak Ipit (Yulita Fitriana). Dari Kepri ada kak Citra, kak Ruziana, dan kak Sri Murni. Trus dari Babel ada kak Desri, dan kak Viska. Selanjutnya dari Bengkulu ada bang Elvi dan bang Suhendra. Dan pesera dari Lampung ada kak Fitri Restiana, kak Izzah Annisa, dan kak Suwanda.
Menyenangkan sekali bisa bertemu para penulis-penulis keren ini. Saya serasa mendapatkan suntikkan energi berlimpah. Dalam even ini, ada yang kebagian menulis cerita rakyat, ada juga yang mengangkat upacara adat di daerah masing-masing. Nah saya kebagian menulis upacara adat. Awalnya saya mau angkat upacara Tabuik. Namun tema upacara ini dianggap ‘meng-kuatirkan.’ Secara negri ini sedang panas-panasnya dengan berbagai isu yang bikin kuping panas. Saya sempat diskusi dan minta pendapat sama pak Aji dan yang lainnya di luar kelas. Dan beliau bilang, saya boleh tetap angkat upacara itu, keputusan ada di tangan saya, hoho. Di lain pihak, ada yang menyarankan saya ganti tema saja. Gak mau bermasalah dikemudian hari, saya cari aman saja, ganti tema upacara, hoho.. Saya akhirnya memilih upacara Batagak Kudo-kudo, bagian dari upacara Batagak rumah di Minangkabau.

DSCN0071~1

(Yeay, dapat piagam)

Baru kenalan, lagi hangat-hangatnya kami pun terpaksa berpisah karena waktu. Apa boleh buat, tak bertemu bukan berarti harus putus komunikasi. Kami pun berjanji melanjutkan keseruan via medsos. Hari terakhir, satu persatu peserta pulang. Saya, kak Maya, uni Novia, kak Ipit, pulang bareng. Kami beruntung gak terjebak macet menuju bandara. Sambil menunggu jadwal terbang, kami puas-puasin deh mengeksplor bandara Terminal tiga Soeta. Cekrek-cekrek spot yang dianggap unik. Seru sekali.

20170308_145616.jpg

(ruang dalam bandara)

20170308_150200.jpg

(kami sengaja turun dari lantai tiga biar bisa lihat semua bagian bandara *kepo)

IMG-20170308-WA0008

Enter a caption

Sampai di rumah, saya diserang demam tinggi. Entahlah, ternyata gak cuma saya yang mengalami. Kebanyakan dari yang ikut juga sakit. Aneh, sakit kok kompakkan hehe. Tapi untunglah semangat tak ikut sakit. Tetap haha-hihi-huhu di grup whatsapp. Lalu mengalirlah cerita soal insiden horor yang dialami salah satu peserta. Ada yang pintu kamar hotelnya diketuk, tapi pas dibukain ternyata gak ada siapa-siapa, hoho.. tapi banyak kemungkinan bisa terjadi, kan ya? Jadi gak usah diambil pusing. Selama nginap saya sekamar dengan kak Maya. Kemana-mana saya selalu buntuti beliau. Eike juga penakut soalnya, hihi. But over all, semua berjalan sempurna lah, ya. Alhamdulillah.

DSCN0159~1

(daripada capek ngantri mending nyobain jadi very inportant person dulu *huhuu…norak ya saia? Muka kucel kurang tidur aja dipoto juga hihi ^^)

Nah, tibalah waktunya riset lapangan mengumpulkan data primer dan sekunder. Saya dapat jatah ditemani bu Utari dari Kemdikbud pusat. Kami diberi waktu empat hari buat ngumpulin data sekaligus bertemu para narasumber. Habis jemput bu Utari di bandara BIM, kami langsung cari data ke kantor BPNB Padang. Di sana kami banyak dibantu dan dapat sambutan hangat. Terima kasih atas bantuan dan traktiran makan siangnya pak kepala BPNB Padang beserta staf. Di sana ketemu bang Reza juga, beliau senior saya di kampus dulu. Trus lanjut ke pustaka daerah wilayah Padang nyari buku.

IMG_0011.JPG

Hari kedua kami menemui narasumber, pak penghulu datuak Mangkuto alam, pak Agusmai selaku pemuka masyarakat, dan pak Dal selaku pengurus masjid Al Abrar. Kebetulan saya ambil objek upacaranya masjid Al Abrar. Dari beliau-beliau ini saya jadi paham soal adat tradisi di daerah Pariaman. Selain itu, karena saya gak meliput upcara secara live, saya kesulitan mendapatkan gambar. Lalu berangkatlah saya ke ruang kerja pak Junaidi, staf komimfo Pemkot Pariaman. Saya diberi kesempatan memilih foto-foto koleksi d komputer beliau. Terima kasih atas bantuannya. Oh ya, selama empat hari, kami diantar jemput oleh bro driver Eko. Terima kasih sudah entar kami kemana-mana. Lalu hari berpisah dengan bu Utari pun datang. Dari beliau saya dapat banyak ilmu. Beliau sudah mengelilingi banyak tempat di Indonesia. Sering menghadiri berbagai upacara adat. Duh, saya jadi mupeng denger cerita beliau. Berharap suatu saat juga bisa keliling negri. Aminkan, ya? ^^

Apa selanjutnya? Nulis dong. Tibalah saatnya Panca, tokoh anak usia SD kelas tinggi berpetualang meliput upcara adat Batagak Kudo-kudo di nagari Pariaman. Kami diberi rentang waktu untuk menyelesaikan tulisan. Ini pertamakalinya bagi saya nulis naskah picbook (pictorial book). FYI aja, menulis cerita anak, apalagi picbook, sangat berbeda dengan menulis cerita genre lainnya. Selama proses penulisan, saya menjelma menjadi Panca. Berpikir dan bertindak ala Panca.
Saya dapat bagian di-editori mbak Yessy dan mbak Dikha dari penerbit Kpg. Terima kasih atas segala bantuannya ya, Mbak. Menyenangkan bisa di-editori oleh mereka berdua. Saya jadi belajar banyak menulis cerita anak. Dan saat ini naskah tersebut dalam proses editing di penerbit. Doakan, ya, semua berjalan lancar hingga terbit nanti. Aamiin!
Nah, begitulah cerita singkat saya soal workshop kepenulisan dari Kemdikbud tahun ini. Seoga ada manfaat bagi teman-teman yang singgah ke blog ini. Jika ada salah-salahnya, harap maklum, nulisnya spontan sih ya. Seharusnya sudah saya tulis sejak berbulan-bulan lalu. Tapi karena satu dan lain hal (*beuh..lagaknya ^^), baru kali ini saya sempatkan nulis. Baiklah, see you kapan-kapan!

 

 

 

Tinggalkan komentar