Kenapa Perempuan Lebih Jago Nyasar?

car-2417295__340.jpg

Nyasar? Katanya sudah sering ke daerah ini, kok masih nyasar?”
“Kamu bego amat sih? Udah dikasi peta masih aja nyasar!”
“Parkirnya sebelah mana? Kok gak nemu juga? Dasar perempuan!”
“Di kampung sendiri kok nyasar? Malu-maluin!”

Sering dikatai begitu atau semacamnya karena sering nyasar? Tenang guys. Kamu gak sendirian kok. Mayoritas perempuan di dunia mengalaminya. Ehem, sebelumnya, ini bukan totaly soal gender lho ya. Hanya semacam…penjelasan kenapa ini terjadi. Yak,tepatnya nyasar itu warna warni atau variasi ciptaan Tuhan saja.

Jadi, hoby nyasar pada perempuan itu semata-mata hal yang wajar kok. Gak usah dibawa baper. Apalagi jadi bahan olok-olok. Karena masuk ke daerah baru itu adalah tambahan pengalaman baru. Kalau nyasar, anggap saja sedang jalan-jalan pada rute baru. Setuju?

Saya juga sering nyasar. Kadang jadi malu sendiri saat didapuk jadi navigator dalam perjalanan, tapi malah ngajak jalan-jalan gak jelas. Itu terjadi karena saya lebih mengikuti gambaran di otak keimbang ikut petunjuk yang ada. Padahal gambaran itu hasil rekaan saya sendiri, bukan kenyataan. (aneh?)

Atau seperti tadi, saya dikasih lihat sebuah peta lokasi, ditanyai, kalau ke tempat ini harus lewat mana? Saya bingung jelasinnya. Padahal udah sering banget ke sana. Dan, yang terjadi sebenarnya itu, visual dalam kepala saya beda sama denah dan patokan dalam peta tersebut.

Atau ketika nyasar di pasar raya yang seperti labirin itu. Saya tahunya cuma belok kanan sampai ke sini. Belok kiri, nyampenya di sana. Begitu dijalani, eh malah gak sampai tujuan. Saya putar putar gak jelas sekian lama. Mau nanya kok malu. Padahal saya tahu rasi bintang layang-layang itu menghadapnya ke utara. #Ealaa…kenapa gak pake arah mata angin aja kalo githu? *krikk..krikk..*

Menurut hitung-hitungan data nih, cuma 10% saja perempuan di dunia yang jago dalam hal navigasi ini. Jadi sebenarnya, wayfinding, kemampuan menyusuri atau mencari lokasi baru itu memang beda antara perempuan dan laki laki. Ada faktor-faktor biologis yang mendasari perbedaan ini. Seperti;

Satu. Karena pengaruh gen atau kromoson.
Kedua. Karena pengaruh hormonal.
Ketiga. Karena adanya perbedaan struktur otak.

Nyasar. Gen atau kromoson perempuan dan laki-laki jelas berbeda. Dan ini menentukan cara berprilaku secara keseluruhan, termasuk halnya kemampuan spasial ini.

Lalu, faktor hormonal juga menentukan tinggi rendahnya kemampuan spasial perempuan dan laki laki. Perempuan dengan tingkat testoteron prenatal yang tinggi, pada tes kemampuan spasial nilai skornya lebih rendah. Hormon perempuan yang kuat dibanding laki laki juga menyebabkan prempuan secara alami lebih baik dalam tugas tugas sederhana. Sedangkan laki laki lebih unggul untuk tugas tugas yang kompleks. (dikutib dari; Miller & Harpern 2013)

Kemudian pada struktur otak perempuan dan laki laki juga terdapat perbedaan. Kemampuan spasial ada di sisi otak kanan. Dan bagian otak ini lebih berkembang pesat pada laki-laki ketimbang perempuan. Sedangkan untuk kemampuan verbal, atau komunikasi yang ada di sisi otak kiri, perempuan lebih dominan ketimbang laki laki. Jadi, adil kan ya? Perempuan dan laki laki sama sama ada kelebihan dan kekurangannya.

Hal lain yang menentukan kemampuan ini adalah riwayat pengulangan. Saya pikir dalam hal ini berlaku pepatah yang berbunyi, lancar kaji dek diulang. (lanjar ngaji karena diulang-ulangi).

Jadi, jika ingin kecerdasan spasial atau kemampuan spasialnya meningkat, maka berlatihlah berulang-ulang. Rajin baca peta. Sering seringlah menjelajah. Atau tersesatlah, lalu temukan jalan pulang. Dan, jangan malu bertanya jika memang diperlukan.

Sekian dulu cuap cuap soal kenapa perempuan lebih jago nyasar. Tereima kasih sudah mampir.