Sayembara Menulis Balai Bahasa Sumbar 2019

Bulan agustus 2019 lalu Balai Bahasa Sumbar kembali mengadakan sayembara menulis. Saya ikut untuk kategori pembaca lancar, tingkatan SD–SMP.

Pertengahan tahun ini sebenarnya saya lumayan riweh. Saya menjajal banyak lomba. Jadi kayak gak ada jeda. Selesai nulis dua novel n tiga cernak buat lomba di penerbit, saya langsung nulis naskah buat balai ini. Diwaktu berdekatan ada penjaringan naskah juga dari Litara dan Let’sread Indonesia. Dan akan mengundang penulis Sumbar terpilih untuk mengikuti workshop di kampus ISI Padang panjang. Uwowo… Mupeng dong. Saya siapin dua naskah dan alhamdulillah lolos. Lalu, jadilah pikiran saya terbagi bagi. Otak panas terasa mau meleduk hihi…😁 #bayyy

IMG_20191025_181514

Tapi atas nama cinta, semua rintangan harus dilewati dong. Oia, ini bertepatan juga dengan musim kabut asap. Jadi benar benar sesuatulah ya hehe… Dan terbersitlah sebuah ide untuk naskah balai ini. Tepatnya sih dua, tapi karena cuma satu naskah yang lolos, saya cerita yang bagian ini saja, yezz.

Lomba ini dibuka bulan agustus akhir kalau saya tak salah. Dengan deadline 20 september. Selain harus nyiapin naskah berupa teks, saya juga harus siapin gambar ilustrasi. Begitu ketentuannya. Saya minta bantuannya Ana F untuk mengilustrasi dua naskah  ini.

Naskah ini saya juduli ‘Misteri Jejak Telapak di Hutan Mentawai’.  Dari judulnya, kira kira apa yang terbayang di benak, ya? Sebuah kisah petualangan anak, kah? Hehe.., Kali ini saya bahas jejak telapak dalam artian sebenarnya. Ritual kirekat namanya. Mungkin belum banyak yang tahu. Kirekat itu sebuah ritual menyalin jejak telapak orang yang baru meninggal ke badan pohon besar. Nanti keluarganya akan mendatangi pohon tersebut untuk ziarah.

Sempat ada yang nanyain, emang saya pernah ke Mentawai, kok angkat tema ini? Hehe.. Belum. Badan saya belum pernah ke sana sekali pun. Teknologilah yang membuat saya kenal sedikit kehidupan saudara kita di sana. Berharap sempat jugalah agak sekali ke Mentawai hihi..

Lalu, naskah yang belum fix itu saya buatkan panduan gambar ilustrasinya. Sambil Ana gambar, saya juga terus mengedit hingga pas di hati. Hingga tak sadar deadline waktu benar benar di depan mata. Agak panik juga. Soalnya baru selesai jelang deadline berakhir huhu….horor!  😪 Mana kabut asap bikin ngap pula. Gak bebas ke mana mana. Tapi itulah serunya jadi pejuang deadline huhu… Berjudi dengan waktu. Jangan ditiru kalo perutnya gak kuat mules #ehh..hehe

Naskah dan gambar selesai dihari terakhir cap pos. Saya buru buru ke rental (printer saya rusak). Eh rentalnya tutup tiap hari jumat, kata tukang fotocopy. Ada sih yang lain, tapi itu yang paling dekat dengan fotocopy. Dan entah apa yang merasukiku, ((eaa korban lagu)) saya gedor gedorlah pintunya sampai orangnya keluar haha… #energy of kefefet apa nekad ini yakk🤣

Singkat kata, rentalnya dibuka juga. Saya fokus ngatur teknis ini itu. selesai. Lalu lari ke pos. Kirim. Lalu saya duduk lama di pos sambil ngadem. Sambil mengenang ((akhirnya bisa ikutan)). Lemes juga waktu itu. Soalnya dari pagi  belum sarapan haha…

Oktober berjalan. Namun belum juga keluar pengumuman hasil lomba. Saya  mulai kepoin laman medsos balai. Tapi gak juga muncul infonya. Ya sudahlah. Mungkin masih lama. Lalu suatu siang antara sadar dan tidak, habis ketiduran, telpon saya bunyi. Dan lagi lagi saya gak ngeh. Saya jawab telpon bu Rita dataaar aja. Ngomong satu satu. Baru setelah telpon ditutup saya meletup letup. Horeee…!! Menang. 😆  dan ternyata si uni Novia juga menang. Yeay, ketemu lagi kita. 👏

Alhamdulillah. Allah maha baik. Selasa kemaren kami diundang datang ke kantor Balai Bahasa Padang. Ketemu pemenang lainnya dan ambil hadiah. Beda dari tahun sebelumnya, panitia bilang peserta tahun ini membludak. Banyak naskah yang masuk dari berbagai kalangan. Sampai juri minta tambahan waktu. Tentu ini pertanda baik bagi iklim literasi di Sumbar. Ada gairah. Ada semangat berliterasi yang kian meningkat.

Dan, panitia juga mengumumkan, dari sepuluh naskah pemenang, juri juga menentukan lima naskah terbaik. Naskah saya dan ni Novia masuk ke lima terbaik itu. Alhamdulillah. Semoga naskah itu bisa dibukukan dan dibaca oleh adik adik di sekolah juga, aamiin 😃

Semoga semakin baik dari waktu ke waktu. Sekian catatan singkat saya. Salam literasi! 👆

 

Tinggalkan komentar